VIVAnews - Wakil Presiden Jusuf Kalla menekankan pemerintah belum berniat untuk meminjam pinjaman dari Dana Moneter Internasional (IMF).
"Dana IMF hanya untuk keadaan darurat," ujar Kalla di Jakarta, Jumat, 14 November 2008. Saat itu Kalla ditanya apakah pemerintah akan mencari pinjaman ke IMF.
Saat ini, cadangan devisa Bank Indonesia telah tergerus sebanyak US$ 6,6 miliar menjadi US$ 50,5 miliar per 31 Oktober. Turunnya cadangan devisa ini menimbulkan spekulasi di pasar bahwa pemerintah dan Bank Indonesia akan menjajaki kembali untuk mengajukan pinjaman ke IMF.
Ketika krisis ekonomi 1998, Indonesia juga mengajukan pinjaman ke IMF yang kemudian ditentang berbagai kalangan.
Saat ini, beberapa negara sudah mendapatkan komitmen untuk di-bail out oleh IMF, seperti Islandia, Ukraina, Pakistan, Hungaria, dan Polandia. Sedangkan, beberapa negara lain tampaknya bakal menyusul, seperti Belarusia, Serbia, Rumania, Brazilia dan Turki. Mereka sudah mulai mengontak IMF untuk menjajaki kemungkinan bantuan.
Namun, Kalla mengelak kemungkinan Indonesia meminjam ke IMF. Apalagi, menurut dia, dana IMF bukan untuk anggaran pembangunan. Jika untuk anggaran pembangunan, pemerintah mengandalkan pinjaman dari Bank Dunia, Bank Pembangunan Asia dan Bank Pembangunan Islam. "Selama ini kita masih bisa menjaga karena krisis bukan dari Indonesia. Kita hanya kena efeknya."
Dia menjelaskan pelemahan nilai mata uang, bukan hanya dialami oleh Indonesia. Mata uang dolar Australia, bath Thailand, yuan Cina juga melemah akibat likuiditas yang menyusut. "Dolar kembali ke negaranya untuk memperkuat basis bank lokal sehingga likuiditas dolar mengering di seluruh dunia," kata Kalla.
Profil Selebgram Chandrika Chika yang Ditangkap Polisi Terkait Dugaan Kasus Narkoba
Kabar mengejutkan datang dari dunia hiburan Tanah Air. Chandrika Chika, yang dikenal dengan joget papi chulonya, ditangkap oleh pihak kepolisian terkait kasus narkoba.
