Shanghai Terancam Pensiun Gelar F1

VIVAnews - Cina terancam tak lagi jadi tuan rumah Grand Prix Formula 1 karena kesulitan keuangan. Lintasan Shanghai International Circuit yang pembuatannya memakan biaya US$ 365 juta, ternyata tak menghasilkan keuntungan untuk Pemerintah Cina. Ketiadaan dana tambahan  membuat Cina kemungkinan besar tak memperpanjang kontraknya dengan pihak F1 yang berakhir 2010.

"Kami sedang melakukan penaksiran. Tahun depan (2009) kami akan beri tahu kepastiannya," ujar Deputi Adminitrasi Olahraga Shanghai Qiu Weichang, seperli dilansir AFP, Jumat, 14 November 2008.

"Kami ingin menciptakan solusi yang saling menguntungkan antara pihak kami dengan Bernie (Ecclestone --CEO Formula 1---)dan organisator F1," tandasnya lagi.

Qiu membandingkan sirkuit ini dengan street-cikuit yang ada di Singapura. Menurutnya, penyelenggaraan balap malam hari merupakan taktik jitu menjaring wisatawan. Suatu keputusan yang akhirnya mendatangkan devisa menguntungkan buat negara tetangga Indonesia itu.

"Saya rasa Singapura punya cara unik tersendiri untuk menggelar suatu even. Tapi kami punya keputusan sendiri," tambah Qiu.

Kerugian pihak Shanghai International Circuit ditengarai karena rendahnya penjualan tiket. Padahal lintasan sepanjang 5,451 km itu merupakan salah satu sirkuit termahal yang pernah dirancang. Lintasan ini melangsungkan debutnya 26 September 2004. Ketika itu Rubens Barrichello berhasil keluar sebagai pemenang.

Sirkuit ini juga termasuk lintasan bersejarah bagi mantan juara dunia, Michael Schumacher. Karena di sinilah terakhir kali ia menuai kemenangan untuk selanjutnya pensiun dari dunia balap.

Ekonomi Tumbuh 5,6% di 2024, Pemprov DKI Yakin Bisa Atasi Inflasi
Pemain Real Madrid, Joselu

Man Utd Incar Penyerang Tua yang Bela Real Madrid

Manchester United tertarik pada penyerang tengah yang musim ini bermain untuk Real Madrid, Joselu. Man Utd sedang berupaya mencari celah guna mendapatkan pemain buruannya

img_title
VIVA.co.id
28 Maret 2024