Setengah Pemain PSIR Terancam Sanksi

VIVAnews-Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI, Nugraha Besoes mendukung langkah Komisi Disiplin (Komdis) PSSI yang tetap melakukan penyelidikan atas kasus pengeroyokan yang dilakukan oleh pemain-pemain PSIR terhadap wasit Muzair Usmand. Bahkan Nugraha sepakat bila Komdis memberikan hukuman seberat-beratnya bagi para pelaku.

Menurut Nugraha, tindakan pengeroyokan yang dilakukan oleh pemain PSIR sudah di luar batas perikemanusiaan. Karena itu, siapa pun pelakunya harus ditindak tegas dan dihukum seberat-beratnya.

”Tindakan pengeroyokan itu sudah sangat kelewat batas. Saat ini mungkin baru tiga yang terdeteksi. Tapi nanti, bisa jadi setengah pemain PSIR akan terkena sanksi,” kata Nugraha di kantornya, Senayan, Jakarta, Jumat, 14 November 2008.

Sehari setelah kejadian, Komdis PSSI memang langsung menggelar sidang mendadak. Hasilnya, tiga pemain PSIR Rembang harus angkat kaki dari sepakbola nasional selama seumur hidup. Masing-masing adalah Tiga pemain tersebut adalah, Tadis Suryanto, Yongki  Rantung, Stevie Kusoi. Ketiganya divonis sebagai pelaku pemukulan kepada Muzahir.

”Seperti kata Komdis pada beberapa media, kasus ini masih terus diselediki. Jadi kemungkinan masih ada pelaku lainnya yang akan dihukum,” tandas Nugraha. 

Wasit Muzahir Usmand menjadi korban pengeroyokan saat memimpin pertandingan Persibom Bolaang Mongondow vs PSIR Rembang di Stadion Gelora Ambang Bolaang Mongondow, Rabu, 12 November 2008. Pemain-pemain PSIR menyerang Muzahir hingga terkapar usai memberikan hadiah penalti kepada tuan rumah. Muzahir menunjuk titik putih setelah melihat pemain PSIR handsball di kotak terlarang.

Tak sanggup melanjutkan tugasnya, Muzahir akhirnya digantikan oleh asisten wasit, Jusman. Namun nasib Jusman tak jauh beda dengan Muzahir. Dia juga diserang oleh pemain PSIR hingga harus melarikan diri ke pinggir lapangan.  Setelah situasi terkendali, pertandingan kembali digelar dan tuan akhirnya unggul 1-0.

Manajemen PSIR Siapkan Langkah Banding
Sementara itu, manajemen PSIR menilai hukuman yang diberikan oleh Komdis PSSI terhadap ketiga pemainnya terlalu berat. Karena itu, Manajer PSIR, Sumadi HS mengaku akan menyiapkan langkah banding bagi pemain-pemainnya itu.

“Kami akan meminta keringanan pada Komdis. Hukuman itu  terlalu berat buat anak-anak, mengingat mereka  hidupnya dari sepakbola. Kasihan jika mereka harus  dilarang bermain bola seumur hidup. Mau makan apa anak  istri mereka?” kata Sumadi kepada wartawan GOSport, Jumat, 14 November 2008.

Namun Sumadi harus menunda dulu niatnya itu. Sebab, hingga Jumat, 14 November 2008 dia mengaku belum menerima salinan putusan resmi dari Komdis. Sumadi baru mengetahui hukuman yang menimpa tiga pemainnya lewat media massa.

Cara Hapus Jejak Digital, Cocok buat yang Suka Buka Situs Berbahaya
Pakar Hukum Internasional, Hikmahanto Juwana

Menlu Retno Disarankan Segera Kontak Iran Agar Tidak Serang Balik Israel

Guru Besar Hukum Internasional (UI) Hikmahanto Juwana menyarankan agar Menteri Luar Negeri (Menlu) RI, Retno Marsudi segera menghubungi Menlu Iran.

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024