BPS Optimistis Pertumbuhan 2008 Masih 6%

VIVAnews - Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan IV 2008 diprediksi masih positif. Kendati tiga bulan terakhir tahun ini, pertumbuhan jatuh di bawah 6 persen, secara kumulatif sepanjang tahun angka 6 persen masih bisa diperoleh.

Pada triwulan IV 2008, kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Rusman Heriawan, ada  beberapa indikasi positif pada pertumbuhan ekonomi. "Awal Desember ada penurunan harga BBM, khususnya premium dari Rp 6.000 menjadi Rp 5.500/liter, sehingga akan menurunkan inflasi," kata Rusman di Jakarta, Senin 17 November 2008.

Namun penurunan itu tidak akan menyebabkan Desember mengalami deflasi, tetapi hanya perlambatan inflasi. "Tapi ini akan direspons dengan peningkatan konsumsi, sehingga tetap mendorong pertumbuhan ekonomi," katanya.

Penurunan harga BBM itu, kata Rusman akan mengcounter inflasi Desember yang diduga akan menanjak akibat Natal dan Tahun Baru. Namun dengan adanya terobosan-terobosan yang dilakukan pemerintah untuk memperkuat pasar di dalam negeri, ia yakin masyarakat akan mengonsumsi sebanyak-banyaknya barang dan jasa sehingga akan mendorong sektor riil di dalam negeri untuk tetap tumbuh dan akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi triwulan IV.

Jika pada akhir September 2008, ekonomi tumbuh 6,3 persen, dan pada kuartal IV terjadi perlambatan ekonomi, BPS masih optimistis. "Pertumbuhan tetap akan berada pada angka 6 persen. Sebab 9 bulan saja sudah 6,3 persen, jadi kalau triwulan IV di bawah 6 persen masih akan terjadi pertumbuhan ekonomi 6 persen di tahun 2008," tegas Rusman.

Suzuki Siapkan 66 Bengkel Siaga Dukung Mudik Lebaran 2024
Ilistrasi moisturizer

Wajah Sering Kena Matahari Jangan Abaikan Penggunaan Moisturizer

Moisturizer telah lama menjadi bagian dari rutinitas perawatan kulit. Moisturizer atau pelembap telah terbukti dapat meningkatkan kadar air di stratum korneum.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024