Tujuh Proyek Medco Tak Terpengaruh Krisis

VIVAnews - PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) menilai, krisis keuangan tidak secara langsung berdampak terhadap kemampuan perseroan untuk mendanai dan merealisasikan tujuh proyek utama yang dicanangkan sejak awal 2008.

Semua Pihak Diminta Tunjukan Kedewasaan Politik dan Menerima dengan Lapang Dada Hasil Pemilu

Direktur Medco Energi Internasional Lukman Mahfoedz dalam penjelasan keterbukaan informasi bursa Selasa 18 November 2008 mengatakan, perseroan telah menyelesaikan pembangunan pabrik bio-ethanol di Lampung dengan menggunakan dana internal. Fase commissioning sedang berlangsung dan ditargetkan selesai akhir tahun ini.

Perseroan juga telah mendapatkan pendanaan dari perbankan lokal untuk pengembangan dan pembangunan fasilitas penyaluran gas lapangan Singa di blok Lematang. "Proyek ini berjalan dengan baik dan saat ini pekerjaan konstruksi mencapai 60 persen," kata dia dalam keterbukaan informasi itu.

Sementara itu, untuk lima proyek lainnya, perseroan sedang menyusun strategi, sehingga diharapkan terealisasi sesuai jadual.  Untuk dua proyek pengembangan gas lapangan Senoro dan panas bumi di lapangan Sarulla termasuk pembangunan pembangkit listrik, perseroan memerlukan dana cukup besar.

Perseroan, lanjut Lukman, menargetkan pendanaan melalui lembaga keuangan multilateral seperti Japan Bank for International Cooperation (JBIC) dan Asian Development Bank (ADB). Kedua lembaga itu tidak terpengaruh kondisi krisis keuangan dan tidak tergantung secara langsung oleh situasi pasar uang.

"Untuk proyek Senoro, kami percaya, pendanaan dapat diperoleh karena pemegang saham utama pembeli gas, Mitsubisihi, adalah perusahaan yang memiliki kredibilitas dan berperingkat investment grade," ujar dia.

Sementara itu, pembeli liquefied natural gas (LNG) juga perusahaan Jepang berperingkat investment grade dengan reputasi baik. Selain mendapat dukungan dari pemerintah, proyek Sarulla juga memeroleh komitmen dari pemerintah Jepang, melalui lembaga keuangan JBIC, Mizuho Bank serta keterlibatan Kyushu Electric Power Co Inc dan Itochu Corporation sebagai mitra.

Lukman menambahkan, untuk pengembangan fasilitas produksi dari lapangan minyak Area 47 di Libia, perseroan menyiasati pendanaan dengan menggabungkan reserve base lending dan pembiayaan Islamic syariah. Proyek ini juga membuka peluang bagi investor strategis dari Timur Tengah.

"Saat ini kami sedang mempelajari usulan pendanaan dari beberapa institusi pembiayaan asing yang berbasis cadangan minyak dan gas," tambah dia.

Namun, guna pengembangan gas di lapangan Blok A dan pelaksanaan program enhance oil recovery (EOR) di blok Rimau, perseroan untuk sementara menggunakan dana dari kas internal.

Anies Berkunjung ke Rumah Dinas Cak Imin: Tradisi Lebaran Kita Saling Berkumpul
Universitas Nasional (Unas) Jakarta

Unas Bentuk Tim Pencari Fakta Usut Dugaan Plagiat Prof Kumba Digdowiseiso

Rektor Universitas Nasional El Amry Bermawi Putera bentuk Tim Pencari Fakta dugaan pencatutan nama dalam publikasi jurnal internasional yang melibatkan Kumba Digdowiseiso

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024