DKI Razia Perokok

Jumlah Perokok di Jakarta 3 Juta Orang

VIVAnews - Jumlah perokok aktif di Jakarta meningkat tajam selama tujuh tahun terakhir. Jumlahnya diperkirakan mencapai 35 persen dari jumlah penduduk di Jakarta.

Data smoking prevelance dari Lembaga Demografi Universitas Indonesia menunjukkan, terjadi peningkatan jumlah perokok aktif di Jakarta sekitar satu persen per tahun.

Pada tahun 2001, jumlah perokok aktif di Jakarta mencapai 27,7 persen. Tahun 2004, 31,2 persen. Pada tahun 2008, diperkirakan mencapai 35 persen dari 9,057 juta jiwa atau sekitar 3 juta jiwa.

Berdasar penelitian tersebut, dari 25 jenis pengeluaran rumah tangga, rokok menempati urutan kedua setelah beras. Pengonsumsi rokok terbesar berasal dari golongan keluarga miskin. Konsumsi rokok oleh keluarga miskin mencapai 12,4 persen per bulan, sedangkan keluarga kaya hanya 8 persen.

Peneliti Lembaga Demografi Universitas Indonesia, Abdillah Ahsan, mengatakan, jumlah pengeluaran untuk seorang perokok sekitar Rp 113 ribu per bulan. "Jika perdagangan rokok dibatasi, warga miskin dapat menghemat Rp 113 ribu atau 12,4 persen dari pengeluarannya sebulan. Sehingga bisa dialihkan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kesehatan keluarganya," ujarnya seperti dikutip situs resmi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta beberapa waktu lalu.

MK Juga Surati KPU dan Bawaslu, Bakal Bacakan Dua Putusan
Ketua Umum DPP PSI, Kaesang Pangarep.

Kaesang: Walaupun PSI Belum Bisa Masuk Senayan, Enggak Masalah

Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Kaesang Pangarep mengaku tak ambil pusing meski partainya gagal melenggang ke Senayan.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024