Kasus Munir

Muchdi: Saya Kenal Munir Setelah Dia Mati

VIVAnews - Mantan Deputi V Badan Intelijen Negara, Muchdi Purwopranjono, mengaku tidak mengenal Munir semasa aktivis HAM itu hidup.

"Saya kenal Munir setelah dia mati. Dia (Munir) kan terkenal ketika mati saja," kata Muchdi saat menjawab pertanyaan jaksa penuntut umum dalam sidang pembunuhan Munir di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa 18 November 2008.

Muchdi yang telah menjadi terdakwa dalam kasus itu juga mengatakan dirinya tahu soal kematian Munir dari media massa Malaysia. "Saya sedang di Malaysia. Jadi, saya tidak tahu kaitan Pollycarpus dengan Munir," jelasnya.

"Apakah ada pembahasan di Badan Intelijen Negara saat Munir meninggal?" tanya jaksa yang diketuai Cirus kepada Muchdi. Menjawab pertanyaan jaksa itu, Muchdi hanya mengatakan,"Mungkin bagi sebagian orang, itu masalah besar, tapi bagi negara itu masalah kecil."

Ia menambahkan setiap minggu  dan setiap bulan, Badan Intelijen Negara memang rutin melakukan rapat dengan pokok pembahasan situasional. Contohnya, pada saat dia menjabat sebagai Deputi V dari 2002-2005 hal yang menonjol adalah masalah terorisme dan separatisme.

Dalam keterangannya sebagai terdakwa, Muchdi juga mengaku tidak pernah membahas soal pengawasan lembaga swadaya masyarakat yang dipimpin Munir. "Itu tidak pernah menjadi perhatian saya karena bukan tugas pokok saya sebagai Deputi V," pungkasnya.


Kemenkominfo Mengadakan Kegiatan Webinar "Hak dan Tanggung Jawab di Ruang Digital"
Ilustrasi kulit berjerawat.

Bopeng Parah Bekas Jerawat Ternyata Bisa Disiasati Buat Dihilangkan, Begini Caranya

Jerawat memang bikin kesal, tapi bekasnya yang sulit hilang jauh lebih menjengkelkan. Terlebih jika sudah menjadi bopeng yang parah, maka akan lebih sulit lagi diatasi.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024