Ribuan Buruh di Batam Terancam PHK

VIVAnews - Potensi pemutusan hubungan kerja besar-besaran kembali terjadi. Sejumlah pengusaha di Batam, Kepulauan Riau mengaku kuwalahan setelah PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) menaikkan tarif listriknya.

Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kepulauan Riau Abdullah Gosse, mengatakan sepanjang 2005-2008, PLN telah menaikkan tarif listrik hingga 53 persen. Akibatnya, ongkos produksi membengkak 40-60 persen. "Potensi pemutusan hubungan kerja mencapai ribuan karyawan," ujar Gosse, di Jakarta, Selasa 18 November 2008.

Dia mengatakan, potensi ini timbul akibat puluhan perusahaan terancam tutup akibat tidak bisa membayar ongkos produksi. Padahal, tanpa kenaikan tarif listrik, pengusaha manufaktur di Batam sedang mengalami kesulitan likuiditas akibat krisis keuangan global.

PLN Batam berencana menaikkan tarif listrik untuk industri di daerahnya sebesar 14,8 persen. Kenaikan tarif ini untuk menyesuaikan dengan harga internasional. Sebab, harga listrik di batam sudah tidak disubsidi.

Pemutusan hubungan kerja (PHK) kerap dilakukan perusahaan setelah terjadi krisis keuangan global. Beberapa waktu lalu, perusahaan tekstil di Bandung dan Purwakarta merumahkan puluhan ribu karyawannya. Setelah perusahaan ini tidak bisa melakukan ekspor akibat memburuknya perekonomian Amerika Serikat, negara tujuan ekspor tekstil.

Di sektor industri berat, PT Krakatau Steel mengumumkan telah merumahkan karyawannya sejumlah 2.500 orang. Krakatau terpaksa menurunkan produksinya setelah permintaan baja menurun.

Sejarah Tercipta Thomas Cup dan Uber Cup, Sempat Tertunda Gegara Perang Dunia II
Pepaya

Heboh Aksi Pedagang Buang Puluhan Ton Buah Pepaya, Ternyata Ini Penyebabnya

Buah pepaya yang dibuang oleh pedagang ini diduga dalam kondisi masih layak untuk dikonsumsi dan ada juga yang sudah busuk, sehingga menumpuk diakses jalan depan los buah

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024