Penjualan Alat Berat UNTR Diproyeksi Turun

VIVAnews - PT United Tractors Tbk (UNTR) memperkirakan penurunan penjualan alat berat hingga 20 persen pada 2009. Penjualan diperkirakan turun menjadi 3.600 unit dari target 2008 sebanyak 4.500 unit. Target 2008 tersebut juga turun dari proyeksi awal 5.000 unit.

Penurunan tersebut dipicu oleh berkurangnya permintaan konsumen karena kondisi likuiditasnya memburuk. "Asumsinya, secara market akan ada penurunan 20 persen untuk alat berat," kata Sekretaris Perusahaan United Tractors Sara K Loebis kepada VIVAnews di gedung Graha Niaga Jakarta, Rabu, 19 November 2008.

Sara menambahkan, potensi penurunan penjualan pada 2009 tidak banyak berimbas pada pendapatan perseroan. Hal itu karena kontribusi dari PT Pamapersada Nusantara dan tambang batu bara akan tetap meningkat. Namun, peningkatan itu belum bisa menutupi potensi penurunan penjualan alat berat tersebut.
 
Dia berharap, pendapatan pada 2009 akan seimbang dengan tahun ini. Hingga September 2008, United Tractors membukukan penjualan sebesar Rp 21 triliun, sedangkan sepanjang 2007, pendapatan perseroan hanya Rp 18,16 triliun.

Lebih jauh dia mengatakan, United Tractors menganggarkan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar US$ 315 juta pada 2009. Sekitar US$ 300 juta dianggarkan untuk kontraktor batu bara.

Dokter Boyke Ungkap Fetish Seks dengan Mayat hingga Penyebabnya

Dana tersebut berasal dari kas internal dan pinjaman. "Kami masih memiliki sisa pinjaman US$ 70 juta dari sindikasi Standard Chartered Bank," ujar dia.

Sedangkan, sisa capex US$ 15 juta dianggarkan untuk investasi alat berat. Dana dianggarkan dari kas perseroan.

Untuk ekspansi tahun depan, perseroan masih berencana untuk mengakuisisi tambang batu bara. Kini perseroan sedang mengincar tiga tambang. Namun, proses studi masih berlanjut. United Tractors mengincar tambang yang memiliki cadangan batu bara hingga 20 juta ton dengan kalori lebih dari 5.800 kilo kalori.

Perseroan juga masih membuka peluang akuisisi untuk tambang yang belum maupun sudah berproduksi. "Kami masih punya dana hasil rights issue sebesar US$ 100 juta," lanjut dia. Selain untuk akuisisi, dana tersebut juga dapat dipakai untuk capex kontraktor pertambangan.

Menurut dia, akuisisi tambang diharapkan rampung tahun depan, karena dana rights issue harus digunakan paling lambat 2009.

Waspada Penipuan Kerja Paruh Waktu yang Marak di Shopee
Prabowo-Gibran di Penetapan Presiden-Wapres Terpilih di KPU

Gibran Akan Temui Wapres Ma'ruf Amin Sore Ini

Gibran mengaku telah bertemu dengan sejumlah tokoh sejak pekan lalu.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024