VIVAnews - Kendati beberapa hari terakhir rupiah sudah menyentuh Rp 12.000/US$, Menteri Keuangan Sri Mulyani meyakinkan rupiah masih berada di zona aman. Pelemahannya belum separah mata uang lain di kawasan regional.
"Ini masih dalam porsi yang dianggap sesuai dengan suplai-demand terhadap negara-negara berkembang seperti kita," kata Menkeu usai rapat dengan Bank Indonesia di Jakarta, Rabu 19 November 2008.
Menkeu lalu merujuk mata uang Australia, Singapura, Thailand, dan India yang dijadikan benchmark karena ekonominya cukup kuat, yang sudah terkoreksi 30-40%. "Kita masih zona yang cukup aman meskipun saya mengatakan ini berarti semua pelaku usaha termasuk masyarakat umum harus mulai melakukan penyesuaian terhadap tingkat equilibrium sementara," katanya.
Ia berharap rupiah yang bertengger di level 12.000/US$ tidak dijadikan angka yang permanen karena akan menyulitkan semua pihak nantinya. Karenanya pemerintah akan terus berupaya mendongkrak ekspor meski destinasinya menjadi sangat sulit. "Amerika sekarang seperti kita tahu kemarin ke Washington, ekonominya benar-benar tidak bagus. Artinya permintaan untuk impor dari Asia akan menurun sangat tajam," ungkapnya.
Karena itu, kendati pemerintah berupaya meningkatkan ekspor, ia menduga permintaannya akan sangat terbatas. Alternatif lain seperti Cina juga tidak jauh berbeda. Cina saat ini tengah mendongkrak pertumbuhan ekonominya yang melorot dengan kucuran dana Rp 500 triliun agar terjadi ekspansi.
"Jadi semua negara berusaha supaya mesin ekonomi tidak slowing down terlalu besar, kalau slowing down sudah pasti tapi tidak terlalu besar. Artinya nanti neraca pembayarannya harus disesuaikan kalau ekspornya turun ya impornya harus turun," bebernya.
Pemerintah saat ini tengah membuat terobosan agar ekspor bisa membaik, dan bisa membuat impor tidak terlalu tinggi, namun tidak menghambat pertumbuhan. "Konsumsi bisa kita kurangi, kalau impor barang modal kita kurangi akan mengurangi aktivitas ekonomi ke depan," kata dia.
VIVA.co.id
26 April 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Selengkapnya
Partner
Arif menyebut, dari informasi awal yang ia terima, korban saat itu baru saja bertandang ke kontrakan temannya, M (34), perempuan asal Banjar, Kecamatan Kedundung, Kabupat
Soal Tersangka Lain Kasus KUR di Bandar Lampung, Kejari: Tidak Menutup Kemungkinan
Lampung
12 menit lalu
Kasi Intel Kejari Bandar Lampung, Angga Mahatama menjelaskan, pihaknya masih mendalami terkait apakah ada rekanan dalam kasus dugaan tindak pidana korupsi KUR.
Statistik 'Mengerikan' Timnas Indonesia U-23 Usai Singkirkan Korsel di Piala Asia
Ceritakita
14 menit lalu
Timnas Indonesia U-23 mengukir sejarah dengan lolos ke semifinal Piala Asia U-23 tahun 2024 setelah menumbangkan Korea Selatan (Korsel) melalui drama adu penalti
Peredaran Pil Ekstasi di Diskotek SS Diungkap Polres Binjai, 2 Pengedar Ditangkap
Medan
19 menit lalu
Penangkapan ini, anggota Satresnarkoba Polres Binjai menyamar sebagai pengunjung dan membeli pil ekstasi atau inex dari RA hingga JPN juga ditangkap dibelakang diskotek.
Selengkapnya
Isu Terkini