Negara G20 Diminta Tak Proteksi Impor

VIVAnews - Negara-negara yang tergabung dalam Group 20 (G20) diminta tidak membuat kebijakan yang mengarah pada proteksi impor dari negara lain, terutama sesama negara anggota.

Imbauan dilakukan agar mesin ekonomi negara anggota dan lainnya tidak mengalami penurunan terlalu besar. Salah satu upaya yang harus dilakukan untuk mendongkrak ekonomi adalah menggenjot ekspor dan menurunkan impor agar terjadi keseimbangan.

Poin ini, kata Menteri Keuangan Sri Mulyani, menjadi salah satu bahasan paling penting dalam pertemuan pimpinan leaders maupun pertemuan menteri keuangan G20. Dalam pertemuan semua negara diminta tidak melakukan tindakan yang kebijakannya mengarah proteksionisme. Karena semua negara menganggap neraca pembayarannya terancam

"Jika semua negara ngotot ingin melakukan ekspor. Artinya semua ingin ekspor, nggak ada yang mau import, ya nggak ada dong, berarti nggak ada yang beli. Kalau dalam bahasa Jawa, bundeg, macet. Jadi itu yang akan kita lihat, seluruh dunia harus sama-sama menyelesaikan masalah ini," beber Menkeu di Jakarta, Rabu 19 November 2008.

Jika semua negara saling menutup pintu, imbuh Menkeu, akhirnya tidak akan terjadi transaksi antar pelaku. "Nah ini yg akan diupayakan terus menerus dr sisi leaders, folow up dari pertemuan kemarin kita harus ketemu lagi untuk melaporkan pada 31 April 2009," kata dia.

Terpopuler: Mobil Mewah Untuk Betrand Peto, Toyota Innova Baru Gerak Roda Belakang
Lalu Atharifatullah Tim Pemenangan Pj Gubernur NTB Lalu Gita Ariadi

Pj Gubernur NTB Maju di Pilkada, Mendaftar Lewat Nasdem

Pj Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Lalu Gita Ariadi, resmi mendaftar melalui DPW Partai NasDem, sebagai bakal calon gubernur untuk bisa bertarung di pilkada.

img_title
VIVA.co.id
8 Mei 2024