VIVAnews – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat Jawa Timur menggelar Musyawarah Daerah Luar Biasa, Kamis, 20 November 2008. Musyawarah ini guna memilih Ketua DPD. “Karena kepemimpinan sekarang tidak stabil. Sebab tidak legitimate,” kata Wakil Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat kepada VIVAnews.
Ahmad mengatakan DPD Jawa Timur, saat ini, dipimpin pejabat pelaksana tugas Sunardi. Karena jabatannya masih pelaksana tugas, maka posisi Sunardi dianggap tidak kuat. Karena itu, kata Ahmad, dia selalu digoyang kanan kiri. Agar situasi DPD stabil, Musyawarah Daerah Luar Biasa ini ditempuh guna menentukan ketuanya.
Ketua DPD Jawa Timur sebelumnya dijabat Abdul Hamid. Tapi, kata Ahmad, Hamid dianggap tidak layak mempimpin. “Istilahnya kami ini keliru pilih,” katanya. Hamid tidak pernah melanggar AD/ART partai, tapi kepemimpinannya dinilai tidak efektif. Itu sebabnya, partai menggantinya dengan pejabat baru.
Lalu, partai menunjuk Anas Urbaningrum sebagai ketua harian. Kemudian mengangkat Sunardi sebagai pelaksana tugas ketua.
Kasus itu sama seperti yang terjadi di DPD Jawa Barat. Pimpinan Pusat Partai Demokrat menggelar Musyawarah Daerah Luar Biasa, Rabu, 22 Oktober 2008 di Hotel Savoy Homann Bandung. Ketua DPD Ajeng dianggap tidak layak. Dia diganti Iwan Sulanjana.