VIVAnews - Manajemen Malayan Bank (Maybank) akan menyampaikan rencana pelaksanaan penawaran tender (tender offer) saham publik PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BNII) kepada Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) pekan ini.
Penawaran tender dilakukan hingga maksimal 20 persen saham sesuai ketentuan otoritas pasar modal.
"Kapan realisasinya, kami memberikan keleluasaan kepada Maybank," kata Wakil Direktur Utama Bank Internasional Indonesia (BII) Sukatmo Padmosukarso di Jakarta, Kamis, 20 November 2008.
Menurut dia, apabila berdampak positif terhadap perseroan dan pemegang saham, Maybank akan diberikan kesempatan untuk terus memegang saham. "Jadi, akan ditunggu hingga harga cepat naik lagi," ujar dia.
Sebelumnya, pernyataan efektif dari Bapepam-LK atas rencana penawaran tender saham publik BII sudah diperoleh 17 Oktober 2008. Maybank akan menawarkan harga saham BII sebesar Rp 510 per unit.
Maybank menyelesaikan akuisisi saham Sorak Financial Holdings Pte Ltd, selaku pemegang saham mayoritas BII pada 30 September 2008.
Saham yang diambil alih adalah 100 persen milik Fullerton Financial Holdings Pte Ltd dan Kookmin Bank di Sorak Financial Holdings Pte Ltd. Sorak merupakan pemilik 27.179.506.578 saham di BII, atau mewakili sekitar 55,6 persen saham yang dikeluarkan BII per 31 Maret 2008. Melalui pengambilalihan saham di Sorak tersebut, secara tidak langsung, Maybank akan menjadi pemilik saham BII.
Maybank mengambil alih saham Fullerton dan Kookmin melalui anak usahanya, Mayban Offshore Corporate Services (Labuan) Sdn Bhd.
Di Depan Para Pengusaha Ritel, Airlangga Sebut Aturan Impor Bakal Direvisi
Menko Ekonomi Airlangga Hartarto menyatakan bahwa Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 36 Tahun 2023 tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor.
