VIVAnews – Delapan saksi sekaligus dibawa pasangan Khofifah Indar Parawansa-Mudjiono (Kaji) dalam sidang gugatan Pilkada Jawa Timur di Ruang Sidang Utama Mahkamah Konstitusi, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Jumat 21 November 2008. Mereka dihadirkan untuk membuktikan kecurangan pelaksanaan pilkada.
Salah seorang saksi, Afif, Sekretaris Tim Sukses Kaji Kabupaten Bangkalan, mengatakan di tempat pemungutan suara (TPS) 1 sampai 8 di Desa Daitajung, Kecamatan Tanah Merah, Kabupaten Bangkalan, suara Kaji nol. ”Semua suara lari ke Karsa (pasangan Soekarwo-Saifullah Yusuf),” katanya dalam sidang yang dipimpin hakim konstitusi Maruara Siahaan.
Padahal, katanya, pada waktu kampanye banyak pendukung Kaji di wilayah tersebut. ”Saya yakin mereka mencoblos Kaji,” katanya.
Menurut saksi Ahmad Zainal Rahman, di Desa Pejagalan, Kabupaten Sumenep ada kotak suara yang dibuka setelah pemungutan suara. Kotak suara itu dibuka di luar TPS.
Selain itu, katanya, ada dua berita acara yang berbeda. ”Itu menguntungkan Karsa karena suara Karsa bertambah,” kata Ahmad, lalu menambahkan wakil Kaji tidak memperoleh berita acara terakhir.
Kuasa hukum Karsa, Todung Mulya Lubis membantah ada pembongkaran kotak suara di Desa Pejagalan. ”Mereka sedang menunggu gembok yang hilang,” katanya.
Pasangan Khofifah-Mudjiono menggugat Keputusan KPUD Jawa Timur No 30 Tahun 2008 Tanggal 11 November 2008 tentang Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Provinsi Jawa Timur Tahun 2008 Putaran II yang memenangkan Karsa dengan selisih suara yang tipis.
KPUD menetapkan perhitungan akhir pasangan Soekarwo-Saifullah Yusuf sebesar 7.729.944 suara (50,20%) suara dan pasangan Khofifah-Mudjiono sebesar 7.669.721 suara (49,80%).
