Sengketa Pilkada Jawa Timur

Saksi KPU Diancam Diculik

VIVAnews - Saksi persidangan persidangan sengketa pemilihan kepala daerah (pilkada) Jawa Timur mengaku diancam akan diculik seseorang. Saksi yang diajukan Komisi Pemilihan Umum Provinsi Jawa Timur ini dipaksa memberikan keterangan yang sama dengan saksi lainnya.

"Pak Sodik kalau tidak sama keterangannya dengan Bahrul, nanti sampean tidak akan pulang ke rumah selama dua bulan," ujar saksi, anggota Kelompok Panitia Pemungutan Suara (KPPS) Desa Alas Kembang, Bangkalan, Jawa Timur, Sodikin. Keterangan itu disampaikan di depan hakim Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta, Jumat, 21 November 2008.

Ancaman tersebut dilakukan seorang pria melalui telepon, saat Sodikin berada di dalam mobil. Sodikin pun mengaku tidak mendengar semua ancaman itu, karena tertutup dengan suara mesin mobil. Nama Bahrul yang disebut dalam ancaman itu adalah rekan Sodikin yang juga anggota KPPS.

Bahrul dan Sodikin merupakan anggota yang sama di Tempat Pemungutan Suara 12. Ketika mendengar ancaman itu, Sodikin langsung gemetar karena teringat keselamatan keluarga. "Saya ngeri, teringat keluarga dan anak saya," ujar Sodikin.

Seperti diketahui pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa-Mudjiono (Kaji) menggugat Komisi Pemilihan Umum Provinsi Jawa Timur secara hukum melalui Mahkamah Konstitusi dan Pengadilan Tinggi Surabaya.

Gugatan tersebut dilayangkan setelah ada dugaan kecurangan yang dilakukan pasangan Soekarwo-Saifullah Yusuf (Karsa) ditingkat Tempat Pemungutan Suara (TPS) dan Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) di 38 Kabupaten dan kota, padahal saat itu pasangan Kaji memenangi 23 kabupaten.

Erick Thohir: Generasi Emas Timnas Indonesia Terus Ciptakan Sejarah Baru
Syifa Hadju

Hubungan dengan Rizky Nazar Diduga Retak Lantaran Orang Ketiga, Instagram Syifa Hadju Diserbu

Sejak kabar itu viral, banyak warganet yang memberi perhatian kepada Syifa Hadju. Mereka ramai-ramai memenuhi kolom komentar.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024