Jelang KTT APEC

Para Menteri APEC Sepakat Atasi Krisis

VIVAnews - Para menteri 21 negara anggota Forum Kerjasama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) menyerukan upaya bersama mengatasi krisis keuangan yang tengah melanda dunia. Selain itu para anggota APEC juga bertekad untuk berjuang menghidupkan kembali perundingan global untuk memberlakukan aturan perdagangan dunia, yang disebut "Putaran Doha."

"Para anggota APEC berkomitmen untuk menerapkan semua cara yang dipandang perlu untuk mendongkrak ekonomi riil dan meningkatkan tingkat investasi dan konsumsi di kawasan Asia Pasifik," demikian pernyataan bersama para menteri anggota APEC setelah dua hari bersidang di Lima, Peru, Kamis sore 20 November 2008 waktu setempat (Jumat pagi WIB). Pertemuan yang dihadiri para menteri bidang luar negeri dan perdagangan tersebut mengukuhkan agenda untuk Konfrensi Tingkat Tinggi APEC, yang diikuti oleh para pemimpin negara anggota di Lima, 22-23 November 2008.   

"Menjamin tanggapan yang cepat, terkoordinasi, dan efektif atas krisis keuangan global yang tengah berlangsung merupakan prioritas tertinggi bagi anggota-anggota APEC dan akan menjadi pusat perhatian [KTT]," demikian lanjut pernyataan para menteri yang telah dipublikasikan dalam situs internet "KTT APEC Peru 2008" di www.apec2008.org.pe.

Para menteri sepakat bahwa pertemuan tahun ini berlangsung di tengah "situasi ekonomi yang paling sulit" sejak APEC dibentuk pada 1989. Maka para anggota sepakat untuk terus "memperkuat tingkat konsumsi di kawasan dan memperluas kegiatan perdagangan."

Sementara itu Menteri Luar Negeri Peru, Jose Belunde, yang memimpin sidang menyatakan bahwa para menteri juga menegaskan penolakan mereka atas upaya-upaya yang menghambat perdagangan dan investasi secara bebas. "Kami telah memutuskan untuk terus mendukung sistem perdagangan multilateral, termasuk Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), dan mendukung pemberlakukan putaran perdagangan Doha," kata Belunde.

APEC dibentuk tahun 1989 di Australia. Anggota-anggota APEC saat ini berjumlah 21 negara. Mereka adalah Australia, Brunei Darusalam, Kanada, Chile, Cina, Hong Kong, Taiwan, Indonesia, Jepang, Malaysia, Meksiko, Selandia Baru, Papua Nugini, Peru, Filipina, Rusia, Singapura, Korea Selatan, Thailand, Amerika Serikat, dan Vietnam.

Respons Pelatih Persib Usai Championship Series Liga 1 Dipastikan Pakai VAR
Gedung Bank Indonesia (BI).

Ekonom Proyeksikan BI Bakal Kembali Tahan Suku Bunga Acuan 6 Persen

Bank Indonesia (BI) akan mengumumkan, hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI pada Rabu siang, 24 April 2024.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024