PHK 35 Ribu Karyawan Diharapkan Tak Jadi

VIVAnews - Pemerintah akan memfasilitasi pengusaha sepatu agar rencana  pemutusan hubungan kerja (PHK) 35 ribu karyawan tidak sampai terjadi.

Direktur Industri Aneka, Direktorat Jenderal Industri Logam, Mesin, Tekstil, dan Aneka Departemen Perindustrian, Budi Irawan mengatakan, langkah ini diharapkan mampu mengatasi kesulitan pengusaha sepatu dalam menghadapi krisis keuangan global.

Rencananya, pengusaha alas kaki dan sepatu akan merumahkan 35 ribu karyawannya secara bertahap pada 2009. Langkah ini dilakukan sebagai imbas melemahnya mata uang rupiah terhadap dolar Amerika, serta turunnya permintaan menyusul resesi global.

"Ini kan baru rencana, makanya kami bekerja keras menjadi fasilitator supaya pengusaha tidak merumahkan karyawannya," ujar Budi saat dihubugi VIVAnews di Jakarta, Senin 24 November 2008.

Dia mengatakan, pemerintah juga melakukan negosiasi dengan jalur diplomatik supaya penjualan sepatu ke negara bersangkutan tidak berkurang drastis."Memang beberapa perusahaan telah merumahkan karyawannya, namun ini sifatnya sementara," ujar dia.

Pemerintah juga akan memberi jaminan kepada industri sepatu yang melakukan pinjaman ke perbankan. Sehingga alasan kekurangan modal bisa teratasi.

Identitas 7 Korban Tewas Kebakaran Toko Frame di Mampang Jaksel

Meskipun demikian, Budi meminta kepada pengusaha agar lebih aktif mendekati pembeli supaya tidak mengurangi pemesanan sepatu pada 2009 mendatang.

Sekadar informasi, pemutusan hubungan kerja karyawan tidak hanya dilakukan di industri alas kaki dan sepatu. Beberapa waktu lalu, industri tektil dan produk tekstil telah melakukannya. Alasannya sama, permintaan tekstil yang mayoritas ekspor berkurang, sehingga pengusaha tidak lagi bisa mempertahankan produksinya.

Industri baja juga melakukan hal serupa. Bahkan, PT Krakatau Steel, sebagai perusahaan peleburan baja terbesar di Indonesia merumahkan hingga 2.500 karyawannya. Krakatau tak lagi sanggup menanggung biaya produksi akibat anjloknya harga jual baja.

Smartfren.

Smartfren Bakal Rights Issue Rp 8,5 Triliun, Ini Jadwalnya

PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) dikabarkan bakal melakukan penambahan modal dengan skema rights issue dengan total nilai mencapai Rp 8,5 triliun.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024