Mantan PM Thailand yang Jadi Narapidana

Thaksin Kesal Kepada Inggris

VIVAnews - Mantan Perdana Menteri (PM) Thaksin Shinawatra mengritik pemerintah Inggris yang mencabut izin tinggal (visa) untuk dirinya dan istrinya. Thaksin mengatakan bahwa pemerintah tidak menghormati nilai-nilai demokrasi mereka sendiri.

Dalam wawancara eksklusif dengan harian Arabian Business, seperti yang dikutip dari harian The Nation dalam situsnya, Selasa 25 November 2008, Thaksin mengatakan pemerintah Inggris akan menyesal karena menolak visa Thaksin dan mantan istrinya, Pojaman.

Namun, Thaksin menyatakan akan kembali ke Thailand hanya jika pendukung atau Raja Thailand meminta. Dia justru tidak menyinggung hukuman dua tahun penjara yang semestinya ia jalani. "Saya kira semua tergantung pada kekuatan rakyat. Jika rakyat sengsara dan butuh saya untuk membantu mereka, saya akan kembali [ke Thailand], kata mantan PM berusia 59 tahun tersebut.

"Jika Raja merasa saya dapat membawa manfaat, saya akan kembali dan mungkin ia akan memberi saya pengampunan dari kerajaan. Jika kerajaan tidak membutuhkan saya, dan saya dianggap tidak membawa banyak perubahan, maka saya akan tinggal di sini [Dubai] dan berbisnis," kata Thaksin. Sebelumnya, Thaksin dan Pojaman tinggal di Inggris dengan anggapan negara tersebut mempunyai "kedewasaan demokrasi".

Namun ternyata Inggris tidak memperpanjang visa Thaksin dan Pojaman karena status Thaksin sebagai narapidana kasus penyalahgunaan jabatan dalam sidang di Mahkamah Agung Thailand Oktober lalu. Kini, Thaksin memilih Dubai, Uni Emirat Arab, sebagai tempat tinggal baru.

Sektor Manufaktur RI Jauh dari Deindustrialisasi, Ekonom Beberkan Buktinya

Pilihan Thaksin ini ironis karena Uni Emirat Arab, yang berbentuk monarki konstitusional seperti Thailand, bisa menjadi ajang bagi Thaksin untuk berkhotbah tentang demokrasi, sekaligus mengkritik demokrasi model Inggris.

"Inggris pasti tahu lebih banyak [tentang demokrasi], tetapi sayang sekali mereka saat ini sedang sibuk dengan masalah-masalah mereka sendiri, sehingga melupakan nilai-nilai demokrasi," ungkap Thaksin. Thaksin bersumpah jika kembali ke Thailand, maka ia akan membawa keyakinan kembali ke Negara Gajah Putih tersebut.

"Negara [Thailand] sedang mengalami kemunduran. Keyakinan tidak ada di sana. Kepercayaan dari komunitas internasional juga tidak ada di sana, Orang-orang miskin berada dalam kesulitan," tambah Thaksin. "Saya bisa membawa keyakinan itu kembali ke Thailand. Kita harus mencari mekanisme agar saya bisa kembali. Itulah kenapa saya akan kembali ke dunia politik." tegasnya.

Wawancara lengkap dengan Thaksin Shinawatra ajab dimuat di harian Arabian Business pada Minggu,30 November dan secara online ditayangkan dari pukul 10 pagi waktu Dubai, Kamis 27 November di ArabianBusiness.com.

Anggota DPR RI Fraksi Gerindra, Sumail Abdullah

Berpengalaman di DPR, Sumail Abdullah Dinilai Berpotensi Maju Pilkada Banyuwangi

Anggota DPR dari Fraksi Partai Gerindra, Sumail Abdullah, dinilai menjadi salah satu nama yang berpotensi maju di Pilkada Kabupaten Banyuwangi dalam Pilkada serentak 2024

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024