Pertamina Pangkas Margin Pengelola SPBU

VIVAnews - PT Pertamina (Persero) akan memangkas marjin keuntungan pengusaha Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). Menyusul turunnya harga premium bersubsidi awal Desember mendatang.

Vice President BBM Ritel Pertamina K Denni Wisnuwardhani mengatakan, dengan harga minyak mentah yang telah turun menjadi US$ 50 per barel, penjualan premium perseroan mengalami kerugian.

"Kalau harga minyak mentah US$ 70 per barel masih untung sedikit, tapi kalau US$ 40 tidak bisa, karena banyak biaya yang harus dibayarkan tenaga kerja, dan listrik," ujar Denni usai Dialog Chain Supply BBM, di Financial Club Graha Niaga, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Rabu 26 November 2008.

Denni menambahkan, saat harga minyak di bawah US$ 70 per barel, kerugian Pertamina dari penjualan premium bersubsidi Rp 130 - Rp 150 per liter. Pertamina berencana melakukan negosiasi kepada pemerintah untuk menerapkan alpha atau selisih pendistribusian BBM berbeda di setiap daerah.

"Suplai ke Irian dengan harga minyak mentah US$ 70 per barel alphanya harusnya 22 persen. Sedangkan di Jawa, alpha distribusi BBM cukup 5 persen," katanya.

Saat ini, alpha distribusi BBM bersubsidi sebesar 9 persen. "Alpha 9 persen masih relevan jika harga minyak normal sepanjang tahun," ujar Denni.

Tim Saber Pungli Depok Beraksi, Amankan 4 Orang dari Terminal Depok
CIti.

CIti Gandeng Occam Genjot Kinerja Komunikasi

Occam menawarkan kemampuan dan fleksibilitas yang diperlukan untuk memastikan eksekusi program CIti yang efektif dan efisien.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024