Bandara Dikepung Demonstran

Pegawai Dilarang Masuk Kerja

VIVAnews - Bandara Internasional Suvarnabhumi Bangkok, Thailand, melarang pegawai bandara untuk masuk kerja. Larangan itu dikeluarkan otoritas bandara karena kondisi di Bangkok, terutama bandara, yang masih tidak aman.

"Pihak otoritas bandara di Bangkok tidak mengizinkan pegawainya untuk masuk," tegas juru bicara Garuda Indonesia, Pujobroto, dalam perbincangannya kepada VIVAnews melalui telepon, Rabu, 26 November 2008.

Garuda mendapatkan informasi itu dari otoritas bandara di Bangkok melalui notice to air man atau notam. Larangan itu, lanjut Pujobroto, berlaku sampai dengan pukul 18.00 WIB. Tetapi, Pujobroto yakin bahwa aturan itu akan diperpanjang karena kondisi keamanan di Thailand masih memprihatinkan. "Sementara ini notam berlaku sampai jam 6 sore ini, tetapi sangat besar kemungkinan bisa diperpanjang," terang Pujobroto.

Bandara Internasional Suvarnabhumi di Bangkok, Thailand, lumpuh akibat diduduki para demonstran dari Partai Aliansi Rakyat untuk Demokrasi (PAD) yang anti-pemerintah. Pendudukan itu tersebut menyebabkan lebih dari 10 ribu calon penumpang terlantar.

Para demonstran berunjuk rasa dalam dua hari terakhir ini untuk menuntuk Somchai Wongsawat agar mundur dari jabatan Perdana Menteri. Mereka menganggap, pemerintahan yang dibentuk oleh Somchai tersebut hanyalah pemerintahan boneka Thaksin Shinawatra. Aksi ini merupakan lanjutan unjuk rasa yang berlangsung sejak Senin, 24 November 2008, saat itu massa mengepung kantor sementara pemerintah.

Sisterhood Modest Bazaar, Berburu Baju Lebaran Hingga Menu Berbuka
Kepala BNPT Komjen Pol. Rycko Amelza Dahniel

Senada dengan BNPT, Guru Besar UI Sebut Perempuan, Anak dan Remaja Rentan Terpapar Radikalisme

Guru Besar Fakultas Psikologi UI Prof. Dr. Mirra Noor Milla, sepakat bahwa perempuan, anak-anak, dan remaja rentan terpapar radikalisme, seperti paparan BNPT

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024