Pengusaha SPBU Tak Mau Marginnya Turun

VIVAnews - Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) mengusulkan Pertamina terus melakukan negosiasi kepada pemerintah daripada memangkas marjin pengusaha satuan pengisian bahan bakar umum (SPBU).

"Kami selalu ditekan menurunkan  harga jual, padahal harga BBM yang kami jual sudah termasuk pajak," ujar Ketua Umum Hiswana Migas Mohammad Nur Adib di Jakarta, Rabu 26 November 2008.

Jika marjin ditekan lagi, pemilik SPBU tidak akan mendapat untung. Sebab, biaya operasional SPBU semakin mahal. Sedangkan langkah mencari pinjaman dari bank tidak memungkinkan. "Pemilik SPBU baru bisa untung jika menjual 15.000 liter per hari," ujar Adib.

Saat ini Pertamina memberi  marjin kepada pengusaha SPBU sebesar Rp 180 per liter untuk SPBU biasa, Rp 200 per liter untuk SPBU berstandar Pertamina Way, serta Rp 205 per liter untuk SPBU Pasti Pas.

Hiswana Migas saat ini memiliki anggota sebanyak 9.000 perusahaan. 4.200 anggota merupakan perusahaan SPBU, sisanya merupakan perusahaan elpiji, Stasiun Pengisian Bahan bakar Elpiji (SPBE), dan perusahaan pelumas.

Hadiri Buka Puasa Partai Golkar, Prabowo-Gibran Duduk Semeja dengan Airlangga


Terkait rencana penurunan margin, Adib mengatakan Hiswana Migas telah mendapat undangan dari Pertamina untuk membahas penurunan tersebut. "Beberapa perwakilan asosiasi juga sudah beberapa kali berunding dengan Pertamina, namun sampai sekarang belum mencapai titik temu," katanya.

Pertemuan Presiden Jokowi CEO Freeport McMoran Richard C Adkerson. (foto ilustrasi)

Freeport Boss Meets Jokowi to Discuss Mining Contract Extension

Indonesian President Joko Widodo (Jokowi) received a visit from officials of mining company Freeport McMoran at the Merdeka Palace, Jakarta, on Thursday.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024