PU Usulkan Pinjaman Sebesar US$7 Miliar

VIVAnews - Departemen Pekerjaan Umum (PU) mengusulkan pinjaman luar negeri sebesar US$7 Miliar untuk 2009.

PKS Usung Imam Budi Hartono Jadi Bakal Calon Wali Kota Depok, Ahmad Syaikhu: Kinerjanya Bagus

Pinjaman tersebut dimaksudkan untuk pembangunan proyek-proyek yang dapat menggerakkan sektor riil sebagai antisipasi turbulensi ekonomi yang akan mencapai puncaknya dalam 1-2 tahun ke depan.

Kepala Biro Perencanaan dan Kerja Sama Luar Negeri PU Djoko Murjanto mengatakan, kesiapan pemerintah (government standing) seperti dalam infrastruktur merupakan variabel untuk mengonter turbulensi dan mempercepat pergerakan dan aktivitas ekonomi.  

"Untuk 2009, depertemen PU akan memanfaatkan pinjaman asing apabila tidak dapat dana dari pihak swasta domestik. Hal itu juga sudah sesuai dengan instruksi presiden," kata dia di Jakarta, Kamis, 27 November 2008.

Menurut Djoko, menteri PU telah menyampaikan surat kepada Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bapenas) agar mempercepat negosisasi bantuan luar negeri tersebut.

Dia menjelaskan, dari komposisi anggaran PU untuk 2009 sebesar Rp 34,9 triliun, diperkirakan bantuan luar negeri mencapai 26,42 persen.  Sedangkan tiga kelompok pinjaman yang diusulkan antar lain, pinjaman jangka pendek (green book) sebanyak 15 kegiatan senilai US$ 1,71 miliar. "Negoisasi ini paling cepat berlaku efektif paling lambat akhir 2009 atau awal 2010," jelas Djoko.

Djoko menambahkan, untuk pinjaman jangka menengah atau blue book akan mencapai US$2,75 miliar dengan total proyek sebanyak 35.

Selain itu, kata dia, PU juga mengusulkan proyek yang dianggap penting, namun belum terdapat dalam green book maupun blue book sebanyak 12 proyek senilai US$2,52 miliar.

Menurut Djoko, beberapa proyek yang akan segera dipercaepat negoisasinya dalam jangka pendek antara lain Karian Dam dengan negara pendonor dari Korea, Citarum Water Resources dengan Asian Development Bank, dan Mamminasata di Sulawwesi Selatan dengan pendonor New Jica.

Sedangkan untuk proyek-proyek jangka menengah, antara lain Dam Karaloe yang akan dibiayai New Jica dan Pandang Flood Control Fase III dengan pendonor Japan Bank for International Cooperation (JBIC).

Sementara itu, untuk usulan lainnya yang belum termasuk dalam pinjaman jangka pendek dan menengah, yaitu Lower Solo dengan pembiyaan dari New Jica, dan Jambuaye Reservoir di Lokhsmawe, serta pembanguan Jembatan Musi III dengan pendonornya dari Cina.

Djoko menyebutkan, tim ekonomi juga merekomendasikan agar usulan tersebut  bisa lebih cepat diproses agar segera mengisi cash flow pemerintah.

Kondisi Terkini Chandrika Chika di Tahanan, Usai Jadi Tersangka Kasus Narkoba
ODGJ Ngamuk di Cengkareng, Mau Tikam Kakaknya

ODGJ Ngamuk di Cengkareng Mau Tikam Kakanya Sendiri, Ternyata Kabur dari Dinsos

Seorang pria berinisial A yang merupakan orang dalam gangguan jiwa (ODGJ) di kawasan Cengkareng, Jakarta Barat, mengamuk hingga nyaris menikam keluarganya sendiri. Untung

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024