Serangan Teroris Mumbai

Jaringan Intelijen Mengaku Kecolongan

VIVAnews - Serangan di pusat bisnis India memuat semua ciri-ciri terror ala al-Qaida.Penyerangan simultan yang dilakukan untuk membunuh orang asing (barat) di gedung-gedung yang menjadi ikon.

Persebaya Bertekad Bangkit Lawan Persib

Tapi petunjuk-petunjuk yang ada sejauh ini menunjuk pada teroris lokal India, “ demikian kata pejabat intelijen global, Kamis 27 November 2008, kepada AP.

Agen mata-mata di seluruh dunia kecolongan dengan serangan mematikan ini, dimana teroris menembak secara membabi buta, membakar hotel terkenal dan menahan sejumlah tawanan.

Beri Minuman Bekas ke Sus Rini, Perilaku Manner Nagita Slavina Jadi Sorotan

“Kami telah secara aktif memonitor rencana-rencana terorisme di Inggris dan luar negeri, dan tak ada yang mengindikasikan sesuatu seperti ini akan terjadi,”kata pejabat keamanan Inggris kepada AP dalam kondisi anonim karena pekerjaan yang dilakukannya sangat sensitif.

Inggris yang pernah menguasai India dan Pakistan, secara dekat memantau para tersangka teroris di negara-negara itu. Dalam beberapa cara serangan itu menggambarkan bagaimana cairnya taktik teror sejak peristiwa 11 September, dan teror telah menjadi lebih global.

Lolos ke Championship Series, Persib Tatap Serius Laga Lawan Persebaya

Pimpinan Al-Qaida di perbatasan Afghanistan Pakistan masih menjadi inspirasi untuk berbagai kelompok, tapi terjadi peningkatan untuk skala lokal terorisme.

Grup yang mengklaim bertanggungjawab, Deccan Mujahideen, tak dikenal oleh pejabat keamanan global. Nama itu disebut kelompok India.

Satu dari tersangka dilaporkan menelepon stasiun televisi India, berbicara dalam bahasa utama Pakistan, bahasa Urdu, untuk menuntut pengembalian tanah warga Muslim. Tuntutan itu mengacu pada Kashmir, teritori yang diklaim oleh India dan Pakistan.

Tapi Ajai Sahni, Kepala Institut Manajemen Konflik yang berbasis di New Delhi, yang dekat dengan intelijen dan polisi India, mengatakan serangan ini berawal dari serangan masa lalu dalam peperangan memperebutkan Kashmir.

Serangan-serangan lain, kata Sahni, mentargetkan legislator India, bukan warga asing.

Pejabat keamanan mengatakan terlalu dini untuk menghubungkan peristiwa ini dengan Pakistan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya