Eksportir Gagal Bayar Dapat Trade Financing

VIVAnews - Pemerintah dalam waktu dekat akan meluncurkan instrumen pembiayaan bagi eksportir yang menemui risiko gagal bayar. Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu menyatakan pemerintah dan Bank Indonesia bakal mengeluarkan 2 bentuk instrumen.

Insentif ini nantinya tidak akan dipilah per sektor industri, namun terbuka untuk eksportir secara umum.

Bentuk pertama, rediskonto wesel ekspor with recourse yakni instrumen jaminan dari Bank Indonesia agar bank mendapatkan likuiditas untuk eksportir yang menemui gagal bayar. "Sudah diputuskan Oktober lalu, namun belum tahu kapan akan realisasi," kata Mari di kantornya, Jumat, 28 November 2008.

Sedangkan bentuk kedua, preshipment trade financing. "Eksportir mendapat fasilitas tertentu untuk pembayaran pembelian bahan baku," ujarnya. Namun, instrumen ini sedang dibahas lebih lanjut oleh Departemen Perdagangan dan Departemen Keuangan. "Semoga akhir tahun bisa diumumkan," katanya.

Selain itu, pemerintah juga sedang menjajaki kemungkinan untuk bisa akses fasilitas dari International Financing Corporation (IFC) atau lembaga keuangan regional/multinasional lain. "Akan dalam bentuk garansi pembiayaan perdagangan (trade financing)," kata Mari.

Pembiayaan perdagangan, lanjut dia, juga dibahas dalam pertemuan G20 dan APEC dan mengambil keputusan untuk terus kerja sama dengan Bank Dunia dan IFC untuk melancarkan pembiayaan. "Bahkan IFC sudah meningkatkan nilai trade financing dari semula US$ 1 miliar menjadi US$ 3 miliar," pungkasnya.

Peran Presiden Salurkan Bansos, Lembaga Kepresidenan Masuk Kajian Revisi UU Pemilu
Konferensi Pers

Putri Marino Berani Mesra dengan Nicholas Saputra, Ini Reaksi Tak Terduga Chicco Jerikho!

Aktor dan aktris ternama Tanah Air, Nicholas Saputra dan Putri Marino disatukan dalam film The Architecture of Love, produksi Starvision tayang di bioskop 30 April 2024

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024