VIVAnews - Komisi Pemberantasan Korupsi segera memberlakukan peraturan agar semua tersangka hingga terpidana mengenakan tahanan. Baju khusus ini pun segera dikirimkan ke ruang tahanan Markas Brimob, Kelapa Dua, tempat Aulia Tantowi Pohan menginap.
"Empat tersangka terakhir akan kami kirimkan segera," kata Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi, Antasari Azhar, di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, Senin 1 Desember 2008.
Diberitakan sebelumnya, baju bagi tahanan komisi antikorupsi sudah dipersiapkan. Namun, komisi masih memikirkan mekanisme penggunaan baju khusus itu.
Menurut Antasari, penggunaan baju khusus tahanan KPK ini sudah mulai diterapkan sejak dua bulan lalu. "Yang lain sudah, dua bulan lalu. Kini kita segera mengirimkan ke tahanan Brimob," jelas Antasari.
Baju tahanan itu nantinya akan bewarna biru. Pada bagian depan akan ditulis nomor para tersangka dan bagian belakang bertuliskan tahanan KPK.
Besan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ditahan karena diduga terlibat kasus korupsi aliran dana Yayasan Pengembangan Perbankan Indonesia sebesar Rp 100 miliar. Aulia menjadi tersangka bersama tiga mantan Deputi Gubernur Bank Indonesia lainnya Aslim Tadjuddin, Bun Bunan Hutapea, dan Maman Somantri. Aulia dan Maman ditahan di ruang tahanan Markas Brimob, sedangkan Aslim dan Bun Bunan ditahan di ruang tahanan Badan Reserse Kriminal Markas Besar Polri.
Di Markas Brimob sendiri juga terdapat sejumlah tahanan titipan komisi antikorupsi seperti mantan petinggi Bank Indonesia, Rusli Simanjuntak, mantan Duta Besar RI untuk Malaysia, Rusdihardjo, jaksa Urip Tri Gunawan, dan anggota Komisi Yudisial nonaktif Irawady Joenoes.
Cerita Perjuangan TikTokers Sasya Livisya, Sering Dapat Hate Comment karena Penampilannya
Setelah melalui berbagai proses yang panjang, Sasya Livisya menyampaikan pentingnya hate comment dalam setiap konten yang diposting di sosial media.
