Pertamina Didesak Atasi Kelangkaan BBM


VIVAnews - Pemerintah memberi tenggat waktu tiga hari kepada PT Pertamina (Persero) untuk mengatasi kelangkaan bahan bakar premium setelah terjadi penurunan harga.

"Harapan kami selesai dalam tiga hari ini," ujar Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Departemen Energi, kepada VIVAnews, di Jakarta, Selasa 2 Desember 2008.

Menurut dia, pemerintah dan Pertamina tengah melakukan koordinasi mengatasi kelanggan tersebut. Perusahaan minyak plat merah itu sudah berjanji akan segera menyelesaikan permasalahan ini.

Kelangkaan premium terjadi karena beberapa Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang tidak mengambil BBM dari Pertamina, karena masih melakukan negosiasi marjin baru yang rencananya akan dipangkas oleh Pertamina karena penurunan harga. 

"Karena ada penurunan harga, Pertamina merasa harus negosiasi ulang pembagian marjin," kata Evita.

Pertamina selama ini memberi marjin kepada pengusaha SPBU sebesar Rp 180 per liter untuk SPBU yang tidak memegang sertifikasi pasti pas. Rp 200 per liter untuk SPBU sudah berkomitmen mengikuti standar penjualan Pertamina Way, serta Rp 205 per liter untuk SPBU pasti pas.

Dihubungi terpisah, Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina Achmad Faisal menjelaskan kelangkaan dan antrean yang terjadi karena penurunan harga premium ini hanya sementara saja. "Stok BBM cukup. Masalahnya SPBU enggan mengambil BBM di Pertamina," katanya.

Peringati Ulang Tahun Gorila Komu, Taman Margasatwa Ragunan Bakal Gelar Atraksi Beri Hadiah
Pertumbuhan Ekonomi (ilustrasi)

ADB Proyeksikan Ekonomi Kawasan Asia-Pasifik Tumbuh 4,9 persen pada 2024

Pertumbuhan pada mayoritas perekonomian di kawasan Asia yang sedang berkembang akan stabil pada tahun ini.

img_title
VIVA.co.id
11 April 2024