Hari Penyandang Cacat Sedunia

Kebijakan Belum Lindungi Penyandang Cacat

VIVAnews – Diakui, perhatian pemerintahan terhadap para penyandang cacat sudah ada, namun  pemerintahan Yudhoyono-Kalla belum memiliki kebijakan yang pro penyandang cacat.

HUT Ke-61, Taspen Tegaskan Komitmen Genjot Kesejahteraan Masyarakat

“Perhatian sudah ada, tapi wujud dari perhatian itu seperti apa?,” kata Kordinator aksi Forum Penyandang Cacat Sulawesi Selatan, Rahman, dalam aksi damai memperingati Hari Penyandang Cacat Sedunia di Makassar, Rabu 3 Desember 2008.

Rahman menyebutkan banyak persoalan yang dirasakan penyandang cacat saat ini, terutama soal diskriminasi  serta terbatasnya pelayanan terhadap penyandang cacat dalam bidang ketenagakerjaan dan dunia pendidikan.

Asia Business Council 2024, Menko Airlangga Kasih Bukti Ketahanan Ekonomi Indonesia

Bagi penyandang cacat, katanya, tidak adanya kebijakan itu menimbulkan kerugian. “Sebutlah, 80 persen penyandang cacat yang berusia produktif masih menjadi pengangguran,” katanya.

Penyebabnya, sebagian besar bidang usaha dan kantor meragukan kemampuan para penyandang cacat, meski mereka punya kemampuan.

Kebakaran Toko Bingkai di Mampang, Karyawan Sempat Dengar Ledakan Sebelum Api Muncul

“Penyandang cacat juga manusia, dan berstatus sebagai Warga Negara Indonesia . Tidak ada alasan bagi kami untuk terus didiskriminasikan,” kata Rahman.

Selain menyampaikan aspirasinya, massa membagikan bunga dan seribu lembar stiker ketika berjalan dari Jalan Jenderal Sudirman sampai Jalan Kartini, Makassar, untuk mengajak masyarakat ikut menolak diskriminasi pada penyandang cacat.

Laporan: Zeena/Makassar

  

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya