Omzet Industri Makanan Rp 326 Triliun

VIVAnews - Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI) mencatat, omzet industri makanan dan minuman di Indonesia baru mencapai Rp 326 triliun atau 21,7 persen dari pangsa pasar makanan dan minuman domestik, Rp 1.500 triliun.

Ketua GAPMMI Thomas Dharmawan mengatakan, total pangsa pasar makanan dan minuman sebesar Rp1.500 triliun itu, Rp 1.000 triliun di antaranya merupakan makanan segar.

"Industri makanan hanya mengambil pangsa Rp 326 triliun, dan impor makanan dan minuman Rp 150 triliun," ujar Thomas Pameran di sela pameran Manufacturing Indonesia Series 2008 di Pekan Raya Jakarta Kemayoran, Jakarta, Rabu 3 November 2008.

Industri makanan dan minuman masih kebal terhadap hantaman krisis dibandingkan industri manufaktur yang kini tengah mengalami masalah. Industri ini lebih kebal sebab menjadi kebutuhan semua orang.

Thomas mengatakan, melihat terbukanya kesempatan industri dan manufaktur sektor makanan dan minuman, pengusaha sebaiknya membenahi kapasitas produksi. Peningkatan kapasitas produksi bisa melalui penggunaan mesin-mesin baru, teknologi yang lebih efisien menjadikan industri makanan dan minuman nasional menjadi tuan rumah di negeri sendiri. 

Berbagai kebijakan yang diberlakukan pemerintah berupa insentif maupun pengetatan impor bukan tanpa sebab. Pengetatan impor bukan sebagai proteksi berlebihan, tetapi agar produk ekspor atau impor ilegal yang bisa merugikan industri dalam negeri bisa dikendalikan. Hal ini diharapkan performa industri membaik dan seterusnya menunjang kegiatan ekonomi nasional. 

Pengusaha makanan dan minuman dalam negeri, kata Thomas, seharusnya menggunakan momen meningkatkan kualitas produksi dan efisiensi usaha.

Satgas Pangan Polri: Pasar Murah Harus Digencarkan Jelang Lebaran di Kalteng
Kemenkominfo gelar nobar webinar

Kemenkominfo Mengadakan Kegiatan Webinar "Hak dan Tanggung Jawab di Ruang Digital"

Kemenkominfo mengadakan kegiatan webinar “Hak dan Tanggung Jawab di Ruang Digital” dalam rangka meningkatkan literasi digital 50 juta masyarakat Indonesia.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024