Komisaris Jenderal Jusuf Manggabarani

"Bekas Kapolda Riau Akan Diperiksa"

VIVAnews - Semua perwira penanggung jawab manajerial di Kepolisian Daerah Riau periode 2005-2008 akan diperiksa Divisi Profesi dan Pengamanan Polri. Pemeriksaan untuk membongkar maraknya judi togel di Riau ini dimulai dari tingkat perwira menengah (pamen), lalu ditingkatkan sampai ke bekas Kepala Kepolisian Daerah.

Total, Divisi Propam akan memeriksa tiga bekas Kapolda dan tiga bekas wakapolda antara 2005-2008. Namun keenam orang ini, menurut Inspektur Pengawasan Umum Kepolisian, Komisaris Jenderal Jusuf Manggabarani, di Markas Besar Kepolisian, Jalan Trunojoyo, Jakarta, belum tentu terlibat membeking perjudian togel tersebut.

"Kalau manajerial itu kan bertanggung jawab perencanaan, pengorganisasian dan pengendalian. Enam orang itu kan belum diperiksa. Pemeriksaan dilakukan bertahap. Ini sudah mulai kita panggil. Kita mulai dari awal, kan banyak yang diperiksa," kata Jusuf, Rabu, 3 November 2008.

"Pemanggilan sudah dimulai, 6 orang satu hari. Pamen dulu, baru nanti sampai ke pimpinan ke atas," ujar Jusuf. "Pokoknya semua yang terlibat dalam kaitan dengan manajerial akan diperiksa."

Kasus judi di Riau ini berbeda dengan kasus judi di Hotel Sultan, Jakarta, yang baru saja digulung kepolisian. Pada kasus Riau, tempat kejadian sudah melintasi satu daerah resort kepolisian, sementara kasus Hotel Sultan hanya terjadi di satu titik sehingga hanya ditangani Kepolisian Resort.

Perjudian togel di Riau sudah berkembang sejak 2001. Namun komitmen pemberantasan judi baru digalakkan saat Jenderal Sutanto menjadi Kapolri tahun 2004 yang kemudian dilanjutkan penerusnya, Jenderal Bambang Hendarso Danuri. Sehingga, Kapolda Riau yang berdinas antara 2001-2004 tidak ikut dipanggil untuk memberikan keterangan perihal judi togel ini.

Usulan Kejaksaan Izinkan Lima Smelter Perusahaan Timah Tetap Beroperasi Disorot
Jemaah haji Indonesia mendengarkan khutbah Subuh jelang wukuf.

Cegah Informasi Simpang Siur, Jemaah Haji Diimbau Tak Bagikan Kabar Tidak Benar di Media Sosial

Menurut Direktur Bina Haji PHU Arsad Hidayat, jemaah haji diminta tidak asal membagikan informasi yang beredar di media sosial yang belum jelas kebenarannya.

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024