Unilever Jajaki Akuisisi Perusahaan Makanan

VIVAnews - PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) dikabarkan bakal mengakuisisi perusahaan makanan dan minuman domestik dalam waktu dekat.

5 Fakta Menarik Jelang Duel Atalanta vs Liverpool di Liga Europa

Sumber VIVAnews mengatakan, kedua pihak saat ini sedang membicarakan rencana akuisisi secara intensif, agar terealisasi segera pada tahun ini. "Tapi yang lebih dulu ditempuh perseroan adalah pemakaian merk makanan dan minuman perusahaan tersebut," jelasnya di Jakarta, Selasa, 2 Desember 2008.

Ribut Purwanti, investor relations Unilever Indonesia mengatakan, belum mendengar adanya rencana akuisisi atau penggunaan merek perusahaan makanan dan minuman tersebut dari kalangan internal. "Sampai saat ini belum dengar apa-apa, tapi coba nanti akan kami cari tahu dulu," ujarnya kepada VIVAnews di Jakarta, Rabu, 3 Desember 2008.

5 Fakta Menarik Bayern Munich Usai Singkirkan Arsenal di Liga Champions

Per 31 Oktober 2008, Mavibel (Maatshappij voor Internationale Beleggingen) menguasai saham berkode UNVR sebanyak 84,99 persen dan sisanya dimiliki publik.

Pada perdagangan sesi I Rabu, 3 Desember 2008, UNVR ditutup stagnan di level Rp 7.700. Broker Dongsuh Securities dengan kode broker AG tercatat sebagai broker yang paling banyak mengakumulasi saham Unilever Indonesia.

KPU Yakin MK Tolak Amicus Curiae yang Diajukan Megawati karena Tak Ada dalam UU Pemilu

MenurutĀ  analis Perum Pegadaian Deni Hamzah, dengan kondisi kas perusahaan yang cukup baik akan memungkinkan bagi perseroan untuk mendiversifikasi usaha atau mengakuisisi perusahaan.

Dia mengakui, meski kelebihan kas selama ini diberikan dalam bentuk dividen kepada pemegang saham, namun untuk jangka panjang perusahaan juga harus berpikir pada diversifikasi produk yang memberikan margin untung yang lebih tinggi dan mempunyai pasar yang tidak gampang jenuh. "Jadi, jangka panjang sangat baik karena akan mendiversifikasi pendapatan perusahaan," jelas Deni.

Per 30 September 2008, laba bersih Unilever meningkat 29,9 persen menjadi Rp 2,05 triliun dari periode yang sama 2007 yang hanya sebesar Rp 1,58 triliun. Seiring itu, laba bersih per saham juga naik menjadi Rp 268 dari Rp 207.

Penjualan bersih perseroan juga meningkat 22,4 persen menjadi Rp 11,756 triliun pada kuartal III-2008 dari kuartal yang sama tahun sebelumnya Rp 9,60 triliun.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya