Krakatau Ragukan Data Impor Baja

VIVAnews - Perusahaan baja terbesar di Indonesia, PT Krakatau Steel meragukan kevalidan impor baja yang dilansir Badan Pusat Statistik (BPS) awal bulan ini.  BPS mencatat adanya kenaikan impor bahan baku baja sebesar 124 persen pada Januari hingga November 2008.

"Data yang kami kumpulkan, bukan lonjakan pada impor bahan baku, melainkan baja produk jadi," kata Direktur Pemasaran PT Krakatau Steel Irvan K Akmal di kantor Departemen Perindustrian, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Rabu 3 Desember 2008. Sedangkan untuk impor bahan baku, lanjut dia, masih dalam kondisi yang normal.

Impor produk jadi yang diperkirakan meningkat di antaranya baja lembaran canai panas (HRC), baja canai dingin (CRC), dan baja lembaran, dari negara-negara yang dituduh dumping, misalnya Thailand.

Kenaikan impor produk jadi baja tersebut oleh Irvan dikarenakan oleh ulah spekulatif importir baja. "Mereka (importir) sekarang impor banyak, terus nanti dijual," katanya.

Importir spekulatif seperti itu, menurut Irvan, berawal dari asumsi harga baja akan terus naik, dan harga minyak sempat diperkirakan tembus US$ 200 per barel.

Ulah spekulatif juga terjadi pada importir produsen (IP) yang impor dalam jumlah melebihi kebutuhan produksinya agar sisanya bisa dijual. "Kalau seperti itu mereka bukan importir produsen. Importir seperti itu harus segera ditertibkan," kata Irvan.

Hal senada juga dilontarkan Direktur Jenderal Industri Logam Mesin Tekstil dan Aneka Departemen Perindustrian Anshari Bukhari di saat yang sama. "Data lonjakan merupakan data awal tahun, sekitar Januari atau Februari lalu," katanya.

Sementara itu, Krakatau Steel meminta insentif yang sedang diproses pemerintah untuk segera direalisasikan. "Kebijakan seperti importir produsen, importir terdaftar, harmonisasi tarif, pajak pertambahan nilai ditanggung pemerintah (PPNDTP), dan bea masuk anti dumping (BMAD) segera direalisasikan," kata Anshari. Kebijakan BMAD, kata dia, paling cepat akhir Desember 2008.

Mobil Bermasalah atau Ada Kondisi Darurat saat Melewati Jalur Contraflow, Menepi ke Mana?
Pendakwah, Penceramah, Ulama Ustaz Abdul Somad

Ungkap Kesalahan Banyak Orang saat Lebaran, UAS: Ditusukkan Paku ke Kepala Kamu Lebih Baik

Hari raya Idul Fitri menjadi momen untuk bersilaturahmi dan saling memaafkan. Dengan saling memaafkan di hari Lebaran, akan menghapus dosa orang yang bersangkutan. 

img_title
VIVA.co.id
11 April 2024