Pasar Banjir Likuiditas

Rupiah Kembali Menguat

VIVAnews - Nilai tukar rupiah di pasar spot antarbank Jakarta pukul 08.30 WIB kembali menguat. Mata uang lokal tersebut bercokol di kisaran level 12.200-12.225 per dolar Amerika Serikat (US$).

Asia Tenggara Bisa Jadi Pemimpin Industri Kripto Dunia, Begini Penjelasannya

Pada penutupan Rabu, 3 Desember 2008, di pasar spot antarbank Jakarta, rupiah ditutup pada posisi 12.250 per dolar AS.

Menurut Bayu Fadjar Aini, seorang dealer valas bank swasta ternama di Jakarta, berkurangnya permintaan dolar AS di pasar masih menjadi pemicu penguatan rupiah. "Memang, pada saat pembukaan pagi pukul 08.00 WIB kisarannya masih lebar, tapi stabil lagi," jelasnya kepada VIVAnews di Jakarta, Kamis, 4 Desember 2008.

Ratusan Karyawan PT PRLI Demo Lagi, Minta MA Lakukan Penggantian Majelis Hakim

Dia menambahkan, langkah Bank Indonesia yang membatasi pembelian dolar AS dalam menjaga kestabilan rupiah di pasar turut mendorong mata uang lokal tersebut bergerak stabil dan cenderung menguat. "Sentimen positif menguatnya bursa Wall Street pada Rabu sore waktu New York turut memberikan angin segar," ujar Bayu.

Bayu mengakui, meski hari ini ada rapat dewan gubernur Bank Indonesia (RDG BI) yang akan mengumumkan tingkat suku bunga acuan perbankan (BI rate), namun hal itu tidak terlalu berpengaruh pada rupiah karena diekspektasikan suku bunga tetap di level 9,5 persen. "Tapi, kalau BI rate turun, ini bisa mendorong rupiah menguat lagi," jelasnya.

Ironi Perburuan Badak Jawa di Kawasan Konservasi Ujung Kulon, Cula Dijual Rp 280 Juta

Bayu itu memperkirakan, transaksi jual dan beli rupiah pada pagi  sampai siang hari ini ada di kisaran 12.000-12.400/US$. Atau, lebih lebar rentangnya dari perdagangan pagi pukul 08.00 WIB, yang dibuka di level 12.000-12.300/dolar AS.

Sementara itu, data proyeksi likuiditas Bank Indonesia pada pukul 08.30 WIB menunjukkan likuiditas di pasar domestik meningkat menjadi Rp 128,94 triliun dibandingkan posisi sebelumnya Rp 63,03 triliun.

Data instrumen Operasi Pasar Terbuka yang jatuh tempo juga mencapai Rp 125,58 triliun, atau naik dibandingkan hari sebelumnya di level Rp 47,52 triliun. Sedangkan, excess reserve akhir hari tercatat turun menjadi Rp 2 triliun dari sehari sebelumnya Rp 2,02 triliun.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya