Pemilihan Presiden 2009

Dua Kriteria Pendamping Megawati

VIVAnews – Calon pendamping Megawati Soekarnoputri di pemilihan presiden 2009 disyaratkan memenuhi dua kriteria, di antaranya bisa kerja sama dan satu visi kepemimpinan.

EVOS dan Pop Mie Rayakan 6 Tahun Kolaborasi, Perkuat Komitmen untuk Majukan Esport Indonesia

“Tentu saja tidak bisa berjalan bila isme-nya (paham) berbeda-beda,” kata Sekretaris Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Ganjar Pranowo, kepada VIVAnews, Kamis 4 November 2008.

Ganjar memberi contoh kebijakan di bidang ekonomi. Apabila satu pihak berpaham liberal dan yang lainnya mengacu konstitusi, maka keduanya sulit bekerjasama. “Mereka akan saling gesekan,” katanya.

Pembunuhan di Wonogiri Ternyata Motifnya Sakit Hati, Korban Tidak Boleh Balikan dengan Mantan

Calon pendamping Megawati diiharapkan tidak hanya bermodal populer, tetapi mempunyai jaminan basis dukungan. “Sehingga ketika join itu ada dukungan di belakangnya,” kata dia.

Soal itu PDIP mempunyai pengalaman saat menggandeng Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Hasyim Muzadi, pada Pemilu 2004. “PDIP waktu itu memperhitungkan apakah bisa menggeret gerbong NU,” katanya.

Tak Lapor Surya Paloh, Waketum Nasdem Klaim Temui Prabowo Tanpa Wakili Partai

Partai ini tidak menutup masuknya calon presiden yang tidak memiliki partai politik. “Darimana saja bisa. Karena orang di luar partai pun bisa punya basis dukungan,” katanya.

Siapa orang yang memenuhi kriteria itu, saat ini masih digodok tim pimpinan pusat partai.

Partai ini pernah meraih sukses pada Pemilu 1999. PDIP memperoleh suara mayoritas di Dewan Perwakilan Rakyat dengan 151 kursi. Namun, PDIP gagal membawa Megawati ke kursi kepresidenan karena kalah voting dengan Abdurrahman Wahid pada Sidang Umum Majelis Perwakialn Rakyat 1999. Karena itu Megawati hanya duduk di kursi wakil presiden.

Setelah Abdurrahman Wahid turun dari jabatan presiden pada 2001, PDIP berhasil menempatkan Megawati ke kursi presiden.

Suara PDIP kembali merosot pada Pemilu Legislatif 2004. Perolehan suara partai ini turun ke peringkat kedua, dengan 109 kursi. Untuk Pemilu Presiden 2004, partai ini mencalonkan Megawati sebagai presiden berpasangan dengan Hasyim Muzadi sebagai calon wakil presiden. Tapi gagal.

Pada Pemilu 2009, partai itu kembali mengusung Megawati sebagai calon presiden.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya