Prediksi

Indeks Saham Cenderung Konsolidasi

VIVAnews – Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia pada perdagangan Jumat, 5 Desember 2008, cenderung konsolidasi (sideways) dari pergerakan positifnya. "Pelaku pasar masih khawatir pada sentimen regional, meski ada berita positif domestik," kata pengamat pasar modal Felix Sindhunata kepada VIVAnews di Jakarta, Kamis, 4 Desember 2008.

Felix memproyeksikan, indeks akhir pekan ini akan bergerak di kisaran batas bawah (support) 1.170 dan batas atas (resistance) di level 1.230.
Pada transaksi Kamis, indeks ditutup menguat di level 1.205,32 atau naik 12,8 poin (1,07 persen) dari perdagangan Rabu, 3 Desember 2008, yang berakhir menguat tipis 1,17 poin (0,10 persen) ke level 1.192,52.

Di bursa regional, indeks Nikkei 225 berbalik melemah 79,86 poin (1 persen) menjadi 7.924,24, Hang Seng terkoreksi 78,88 poin (0,58 persen) ke level 13.509,78, dan Straits Times terangkat 21,13 poin (1,29 persen) ke posisi 1.661,7.

Pada perdagangan Kamis sore waktu New York atau Jumat dini hari WIB, indeks Dow Jones kembali terkoreksi 215,45 poin (2,51 persen) ke level 8.376,24, Standard & Poor's 500 melemah 25,52 poin atau 2,93 persen ke posisi 845,22, dan Nasdaq turun 46,82 poin (3,14 persen) ke posisi 1.445,56.

Menurut Felix, indeks Jumat masih konsolidasi di level saat ini. Sebab, meski Bank Indonesia menurunkan suku bung acuan perbankan (BI rate) tetapi pelaku pasar tetap melihat suku bunga riil dipasar yang masih terlalu tinggi. “Selain itu, kekhawatiran terhadap dampak krisis ekonomi global terhadap ekonomi Indonesia juga masih tinggi,” jelasnya.

Dia mengakui, meski IHSG cenderung sideways, namun potensi menguat kembali tetap ada. Terutama, jika pasar Wall Street dan Asia diliputi sentimen positif yang signifikan yang dapat memicu penguatan kembali. “Jadi, tinggal lihat ada berita positif apa negatif di pasar mancanegara,” ujar Felix.

Sedangkan Kepala Riset  PT Paramitra Alfa Sekuritas Pardomuan Sihombing berpendapat, penguatan IHSG Kamis yang berhasil menguat 12 poin ke level 1.205 akibat sentimen positif penurunan suku bunga BI rate sebesar 25 basis poin menjadi 9,25 persen diprediksi berlanjut, seiring sentimen positif bursa regional yang cenderung menguat. “Investor melihat indeks regional sudah pada batas bawah levelnya (bottom) dan mulai mengakumulasi saham-saham di pasar modal yang sudah sangat murah,” jelasnya.

Dia menambahkan, ekspektasi penurunan kembali BI rate yang akan berlanjut beberapa bulan ke depan sepertinya turut mendorong aksi akumulasi lanjutan pelaku pasar domestik terhadap saham-saham. Sebab, kinerja emiten di 2008 diperkirakan masih sesuai ekspektasi. “Jadi, adanya aksi tutup buku akhir tahun yang cemerlang (window dressing) sejumlah perseroan tetap memicu investor mengambil posisi pada saham,” ujar Pardomuan.
Pardomuan memperkirakan, indeks akhir pekan ini bergerak positif di kisaran level support 1.270/1.230 dan resistance pada posisi 1.970.
 
Rekomendasi Saham
Felix menyarankan, sebaik pemodal mencermati (wait and see) atau selektif beli pada saham-saham papan atas (blue chips) yang sudah sangat murah harganya. “Tapi tetap harus ekstra hati-hati untuk pemain jangka pendek, karena tekanan jual di pasar masih tinggi, sehingga kalau ada berita negatif baru reaksinya bisa dasyat pada IHSG,” jelasnya.

Pardomuan merekomendasikan, akumulasi saham PT Bumi Resources Tbk, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Timah Tbk (TINS), PT Indosat Tbk (ISAT), PT Bank Mandiri Tbk (BBRI), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), dan PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF). Dia mengatakan, saham-saham itu secara fundamental masih menjanjikan dan sisi teknis menunjukkan potensi menguat.

Declan Rice: Rodri Salah Satu Pemain Terbaik di Dunia
Foto : Ketua DPRD Provinsi Jambi Bersama Wakil Beserta Gubernur Jambi

DPRD Jambi Gelar Rapat Paripurna Penyampaian LKPJ Gubernur Jambi 2023

DPRD Jambi melaksanakan rapat paripurna dengan agenda Penyampaian Nota Pengantar LKPJ Gubernur Jambi tahun anggaran 2023

img_title
VIVA.co.id
28 Maret 2024