VIVAnews – Ketua Badan Pengawas Pemilu, Nurhidayat Sardini, mengatakan belum menerima laporan kebocoran tes seleksi anggota panitia pengawas di Provinsi Bali, Sulawesi Utara, dan Sulawesi Barat.
“Saya tidak tahu. Belum terima laporannya. Kemarin saat ketemu Jeirry Sumampouw, tidak ada laporan ke saya,” kata Nurhidayat kepada VIVAnews.
Indikasi kebocoran tes itu ditemukan Jaringan Pendidikan Pemilih Rakyat (JPPR) baru-baru ini. “Kami minta Badan Pengawas Pemilu menindaklanjutinya,” kata Koordinator JPPR, Jeirry Sumampouw.
Jeirry minta minta badan pengawas menangani temuan kebocoran itu. Sebab, jika kasus ini terbukti, maka melanggar undang-undang. Temuan itu membuat JPPR pesimis terhadap kemampuan badan pengawas mengontrol proses Pemilu 2009.
Jeirry menduga, terjadinya kebocoran itu, di antaranya karena tes tertulis dilakukan tidak serentak. Padahal, katanya, materi yang diberikan kepada peserta tes sama semuanya.