Pasca-Pelemparan Bom

Staf Panitia Pengawas Pemilu Bone Trauma

VIVAnews - Pasca-pelemparan bom molotov di Kantor Pengawas Pemilihan Umum, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, aktivitas di kantor tersebut terlihat sepi. Sejumlah staf bahkan tidak masuk kantor karena trauma dan merasa terancam jiwanya.

Seperti diberitakan TvOne, Jumat, 5 Desember 2008, meski aparat kepolisian telah disiagakan untuk memperketat keamanan, para staf kantor mengaku masih trauma dan takut dengan keselamatan jiwanya.

Menurut Ketua Panitia Pengawas Bone, Ridwan Husaefa, sebelum pelemparan bom molotov tersebut, pihaknya telah menerima ancaman dari orang tak dikenal. Orang asing itu juga menyatakan ketidakpuasannya terhadap perekrutan anggota Panitia Pengawas tingkat Kecamatan. Panitia Pengawas Kabupaten bone berharap, polisi dapat menambah jumlah personel keamanan di Kantor Panitia Pengawas demi kemanan para staf.

Kantor Panitia Pengawas sempat dilempar bom molotov pada Kamis, 4 Desember dini hari. Meski bom tersebut tidak sempat meledak, polisi meyakini sumbu bom molotov tersebut sempat disulut api. Kepolisian Resor Bone hingga kini masih menelusuri pelaku teror ancaman bom ini.

PDIP Minta Penetapan Prabowo Ditunda karena Gugatan di PTUN, KPU Tegaskan Ini
Ilustrasi biji Kopi.

6 Makanan yang Sebaiknya Dihindari saat Menikmati Secangkir Kopi

Bagi banyak orang, kopi adalah minuman wajib untuk memulai hari. Rasanya yang khas dan efek kafeinnya dapat membantu meningkatkan fokus dan kewaspadaan.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024