VIVAnews - Tujuh anggota Dewan Perwakilan Rakyat lintas fraksi memprotes kehadiran sebuah perusahaan Israel di pameran dagang yang berlangsung di arena Pekan Raya Jakarta. Tujuh wakil rakyat itu menyatakan pemerintah tak konsisten dengan amanat Pembukaan Undang-undang Dasar 1945.
"Pertama, Departemen Luar Negeri, Departemen Perindustrian dan Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia yang membawahi imigrasi perlu memberi penjelasan terbuka ke publik dan DPR mengapa perusahaan Israel bisa ikut serta dalam International Automation Technoology and Materials Handling Exhibition di Kemayoran Jakarta 3 sampai dengan 6 Desember 2008," kata politisi Partai keadilan Sejahtera (PKS), Al Muzammil Yusuf, dalam pesan yang diterima VIVAnews, Jumat, 5 Desember 2008.
Al Muzammil mewakili enam rekannya di DPR, yakni Suripto (PKS), Abdillah Toha (Partai Amanat Nasional), Joeslin Nasution (Golkar), Azlaini Agus (PAN), Nursjahbani Katjasungkana (Partai Kebangkitan Bangsa) dan Ahmad Fauzi (Demokrat). Mereka bertujuh menyatakan Pemerintah tidak konsisten dengan amanat pembukaan UUD 1945 yang anti penjajahan sekaligus pada yang saat yang sama tidak konsisten dengan dukungannya pada perjuangan kemerdekaan Palestina.
Menurut mereka, Israel adalah simbol arogansi atas maysarakat dunia karena saat ini tak kurang dari 40 anggota palemen dan kabinet Palestina yang dipenjarakan Israel termasuk Ketua Parlemen Palestina Abd Aziz Dweik. Disebutkan, Israel juga semena-mena menutup akses bantuan kemanusian masuk ke Kota Gaza sehingga masyarakat Gaza harus menjebol dinding pembatas dengan Mesir.
"Maka kami mengingatkan pemerintah Indonesia untuk tidak gegabah dalam membuka hubungan dengan Israel dalam bentuk apapun," kata Muzammil. Alasannya, bisa menciderai perasaan umat Islam Indonesia dan bangsa Indonesia secara umum yang antipenjajahan dan pelanggaran HAM. "Oleh karenanya pemerintah Indoinesia harus segara mengusir perusahaan Israel itu."
Pengemudi yang Gagal Drift hingga Tabrak Starling dan Ojol Diamankan Polisi
Polisi amankan pengemudi mobil yang tabrak pedagang kopi keliling atau starling lantaran gagal melakukan aksi drift di kawasan Pondok Indah.
