Ditanya Wartawan, Pelaku Mutilasi Menangis

VIVAnews - Deden Supriatna, pelaku mutilasi terhadap ayah kandungnya menangis tersedu-sedu. Dia mengeluarkan air mata  di hadapan wartwan yang menanyainya di di Polres Jakarta Selatan, Jalan Wijaya, Jakarta Selatan.

Deden terus saja menangis, bahkan tangisannya bertambah kencang saat ditanyai mengapa dirinya tega membunuh ayah kandunganya sendiri.

Kepala Satuan Reskrim Polres Jakarta Selatan Komisaris Polisi Iwan Kurniawan mengataka, pembunuhan itu berlatar belakang sakit hati. Tersangka kesal karena dirinya dimarahi dan ditendang ayahnya.

Deden tega menghabisi ayahnya di kamar belakang rumah, setelah terjadi keributan kecil. Tersangka mencekik ayahnya dengan kain.
 
Setelah tewas korban kemudian diseret ke dalam kamar mandi. Karena panik Deden kemudian memotong kedua kaki ayahnya, agar mudah membuang mayat ayahnya.

Saat hendak membuang mayat ayahnya, ibu tiri Deden datang. Karena takut tersangka malah kabur, dan meninggalkan tubuh ayahnya yang sudah terbungkus karung

Deden sempat kabur selama delapan hari dan akhirnya pelaku ditangkap Kamis 4 Desember 2008 pagi, di rumah kontrakannya di kawasan Margonda, Depok.
 

Jaga Mulut! Ini Alasan Mengapa Dosa Ghibah Lebih Besar Dibandingkan Zina
Teuku Rifnu Wikana

Teuku Rifnu Wikana Ungkap Keponakan yang Jadi Korban Tabrak Lari adalah Anak Berprestasi

Salah satu korban tabrak lari itu, keponakan Teuku Rifnu Wikana yang bernama Teuku Ray adalah anak yang berprestasi. Akibat kejadian itu, Ray mengalami patah tulang.

img_title
VIVA.co.id
18 April 2024