Domba Disangka Taliban

VIVAnews - Malang nian nasib sekawanan domba di provinsi Laghman, Afganistan. Rabu malam kemarin, nyawa mereka berakhir bukan di rumah jagal, melainkan ditembak oleh sejumlah helikopter tempur milik Organisasi Pertahanan Atlantik Utara (NATO).

Selidik punya selidik, pilot helikopter ternyata mengira 200 ekor domba naas tersebut adalah gerombolan milisi Taliban. Demikian ungkap sejumlah sumber di kantor pemerintah provinsi Laghman, seperti dikutip kantor berita RIA Novosti, 4 Desember 2008.

Menurut polisi setempat, peristiwa berlangsung di suatu padang dekat desa Mehtar Lam. Betapa kagetnya para penggembala saat ternak mereka diterjang rentetan peluru sejumlah helikopter NATO. Tak lama kemudian markas NATO di Laghman mengklaim telah membunuh gerombolan Taliban. Namun tak jelas, apa reaksi komandan NATO begitu mendengar kabar mereka salah sasaran.

Bila terbukti, pemerintah lokal akan menuntut uang ganti rugi kepada pilot-pilot NATO sebesar US$50.000 (sekitar Rp.595 juta). Tuntutan uang ganti rugi yang diperuntukkan bagi para pemilik domba itu sesuai dengan taksiran harga seekor domba di Afganistan, antara US$200 - US$300 tergantung ukuran.     

Pemerintah Afganistan memang sudah geram dengan serangan anti teroris dan anti Taliban yang dilancarkan militer Amerika Serikat (AS) dan NATO karena justru merugikan warga tak bersalah. Contohnya serangan 3 November lalu, yang menewaskan 37 orang saat menghadiri suatu pesta pernikahan di provinsi Kandahar. Pasukan AS berkilah bahwa mereka saat itu membalas serangan gerombolan bersenjata.

Pemudik Sudah Bisa Manfaatkan Mudikpedia
Gedung Mahkamah Konstitusi

KPU Ungkap Kubu Anies dan Ganjar Tak Pernah Ajukan Pembatalan Pencalonan Gibran

Tidak ada satupun gugatan yang diajukan oleh pemohon terkait pendaftaran Gibran.

img_title
VIVA.co.id
28 Maret 2024