Krisis Tak Pengaruhi Penjualan Hewan Kurban

VIVAnews - Selama hampir 12 tahun menjual hewan kurban, Supardi sangat yakin bahwa krisis ekonomi global saat ini tidak akan mengganggu penjualan dagangannya. Berangkat dari Gunung Kidul, Yogyakarta, Supardi memiliki tekad besar agar 145 ekor kambingnya ludes terjual di Jakarta.

"Yang mau berkurban itu sudah punya niatan. Karena mereka yang berkurban itu meyakini bahwa ini adalah kewajiban agama," ujar Supardi kepada VIVAnews di lapak dagangannya, Jalan KH Abdullah Syafii, Tebet, Jakarta Selatan, Minggu, 7 Desember 2008.

Semua hewan kurban dagangannya ini dibawa Supardi langsung dari kampungnya, Gunung Kidul. Sejak tahun 1996, Supardi menggeluti jual-beli hewan kurban. Semua hewan kurban itu berasal dari berbagai tempat, termasuk hewan peliharaannya sendiri. "Ada yang dibeli dari warga dan dari pasar di Gunung Kidul," ujar dia. Bila sudah melewati musim berkurban, Supardi kembali ke profesi asal yakni bertani dan penjual kerajinan di tempat wisata.

Untuk tahun ini, Supardi membawa 145 ekor kambing dari jenis Kambing Jawa dan Peranakan Etawa. Untuk kambing peranakan Etawa, Supardi melego dengan harga mencapai Rp 2,2 juta. Sedangkan kambing jawa harganya Rp 750 ribu sampai Rp 1,5 juta.

"Tahun lalu dengan jumlah yang sama, pada H-1 kambing saya sudah terjual habis. Kali ini masih tersisa 25 ekor. Tapi saya yakin, malam ini dagangan saya akan terjual habis," yakin Supardi.

Pecahkan Rekor Tertinggi, Harga Emas Hari Ini Tembus Rp 1.249.000 Per Gram
Ilustrasi: Polisi di lokasi kecelakaan.

Sopir Sedan di Tangsel Jadi Tersangka Usai Tabrak Pemotor dan PKL

Dalam peristiwa kecelakaan pengemudi mobil sedan yang menabrak pemotor dan PKL terdapat satu orang meninggal dunia.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024