VIVAnews – Partai Golongan Karya (Golkar) mempersilahkan para kader mengikuti konvensi calon presiden di partai mana saja. Karena konvensi itu dianggap sebagai proses sosialisasi para kader. Golkar memang hingga kini belum menetapkan calon presiden. Nah, dengan mengikuti seleksi di sejumlah partai lain, Golkar akhirnya tahu kader-kader yang potensial.
“Kami persilahkan semua kader untuk mensosialisasikan diri. Pada saatnya kami akan buka peluang calon presiden,” kata Wakil Sekretaris Jenderal Partai Golkar, Rully Chaerul Azwar, kepada VIVAnews, Senin 8 Desember 2008.
Walau memberi ijin, partai ini melarang kader yang tengah berjuang lewat partai lain itu menggunakan payung Golkar. Karena, “Yang mereka lakukan itu atas nama pribadi,” katanya. Rully menambahkan bahwa partai tidak akan memberi sanksi bagi para kader itu.
Saat ini semua kader Golkar boleh memperkenalkan diri sebagai calon presiden, tapi penjaringan resmi baru dilakukan setelah melihat hasil pemilihan legislatif 2009. Penjaringan akan dilakukan melalui berbagai metode, di antaranya survei. “Masukanya lewat survei. Yang memilih dari daerah dan pusat,” katanya.
Sejumlah kader Golkar memang sudah memproklamirkan diri sebagai calon presiden. Sultan Hamengkubuwono X dicalonkan Partai RepublikaN dan menjadi salah satu kandidat presiden yang masuk konvensi Dewan Integritas Bangsa (DIB), Yuddy Chrisnandy, Fadel Muhammad dan Marwah Daud Ibrahim juga menjadi peserta konvensi dewan itu.