Galang Dana Menuju 2009

“Kami akan Bikin Doorprize dan Pelelangan”

VIVAnews – Ide menarik dana dari publik sebenarnya sudah muncul sejak pemilihan umum 2004. Karena waktu itu Partai Golongan Karya (Golkar) banyak dana, maka rencana itu tak laku.  Kini setelah krisis menghantam  pengusaha, termasuk pengusaha yang selama ini menyumbang beringin, Golkar mulai melirik gagasan lama itu.

Todung Mulya Lubis Ungkap Alasan Sri Mulyani Hingga Risma Dihadiri di Sidang MK

Golkar akan mengundang  pengusaha. Mereka juga akan menggelar acara semacam doorprize dan pelelangan barang.  Intinya untuk menggalang sumbangan. Wakil Sekretaris Jenderal Partai Golkar, Rully Chaerul Azwar,  bercerita panjang lebar soal rencana itu kepada VIVANews.

Siapa yang menggagas penggalangan dana itu?

Respon Han So Hee Soal Reaksi Hyeri: Memang Lucu Pacaran Setelah Putus?

Sebenarnya banyak yang mengusulkannya. Ide penggalangan dana ini sudah ada sejak pemilihan 2004. Cuma memang waktu itu belum menjadi kebutuhan mendesak sehingga tidak  ditindaklanjuti secara serius.

Tapi, sekarang ini, kami anggap penggalangan itu lebih serius. Sebab, melihat kondisi perekonomian sekarang ini. Selain itu, pada publik juga ikut berpartisipasi langsung pada aktivitas politik ini.

Pesan Widodo Untuk Pemain Arema FC Usai Kalah Dari Rival 

Dalam Rapat Piminan Nasional Partai Golkar November lalu ini juga menjadi salah satu agenda. Tapi memang belum kami realisasikan. Sekarang sedang pematangan.

Apa alasan membuka partisipasi publik untuk kegiatan partai?

Ide ini bukan sekedar untuk mencari angka. Tapi akan terlihat sejauh mana simpati publik kepada kami. Kemudian, bila publik memberi sumbangan langsung ke partai, maka rasa memilik terhadap partai ini lebih besar. Ini juga bisa memberi spirit buat kami.

Hubungan antara partai dengan konsituen ini selama ini terlalu rendah. Sangat Jauh. Sebab, saat ini posisi partai politik masih dianggap memiliki kinerja jelek. Dewan Perwakilan Rakyat menjadi jelek citranya di mata publik. Nah, posisi kami sekarang ini ingin membangun kepercayaan publik. Filosofinya ingin membuat publik merasa memiliki partai ini.

Tidak ada cara lain lagi untuk menghimpun dana. Pertama karena kondisi ekonomi global yang sedang krisis. Sehingga pengusaha-pengusaha menjadi berat untuk berpartisipasi. Kemudian, publik bisa menjadi sumber donasi. Tapi kami menyadari bahwa di sisi lain, sumbangan dari publik memang akan terbatas.

Apakah semua pengurus partai ada yang gengsi dengan ide itu?

Tidak ada masalah karena ini tidak akan menimbulkan masalah sehingga semua setuju saja.

Apakah ada penggalangan dana melalui rekening bank, mengingat kondisi ekonomi masyarakat di tiap daerah beda?

Ada juga penggalangan dana melalui event-event sosial. Misalnya kami mengundang pengusaha dalam sebuah event. Di acara itu dibuat misalnya semacam lelang, doorprize, dan lainnya. Intinya untuk menggalang dana juga.

Tapi dengan membuka rekening di bank ada keuntungan tersendiri. Selain sifatnya bisa berlanjut terus, artinya tidak satu kali selesai, juga bisa permanen.  Kemudian, partai juga tidak terlalu repot membiayai secara khusus untuk mengundang mereka.

Bagaimana mengumumkan bahwa Golkar menghimpun sumbangan publik?

Itu nanti akan kami umumkan. Bisa melalui iklan di media massa, secara internal partai  atau melalui surat edaran. Tapi, yang paling efektif menyampaikan ke masyarakat melalui iklan.

Apakah Golkar menentukan dan membatasi jumlah sumbangan?

Ini sukarela. Tapi, sekarang ini ada pembatasan Rp 20 juta harus menyantumkan Nomor Pokok Wajib Pajak. Itu sebenarnya menjadi kendala bagi para penyumbang yang tidak mau diketahui namanya. Kami tidak menolak aturan itu. Kami ikut saja karena bagi partai itu tidak menjadi masalah.

Bagaimana nanti mengawasai sumbangan?

Itu tidak sulit. Karena ini terbuka.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya