Oknum TNI Ancam Bunuh Bulyan

TNI: Silakan Lapor ke Polisi Militer

VIVAnews - Terdakwa kasus dugaan suap proyek pengadaan kapal patroli, Bulyan Royan, mengaku diintimidasi oknum TNI, sejak kasus yang dihadapinya maju ke persidangan. Tetapi, Markas Besar TNI meragukan pernyataan mantan anggota Komisi Perhubungan Dewan Perwakilan Rakyat itu.

"Kalau pun ada, silakan langsung melaprkan ke polisi militer, asal bukan fitnah," tantang juru bicara Markas Besar TNI, Marsekal Muda Sagom Tamboen di Jakarta, Rabu, 10 Desember 2008.

TNI, tegas Sagom, tidak mempunyai urusan sama sekali dengan Bulyan Royan. Tetapi, bila akhirnya terbukti ada oknum yang melakukan intimidasi itu, maka, lanjut Sagom, tindakan tersebut sudah keluar dari tugas dan fungsi TNI. "Kalau itu pernah diancam, seharusnya tidak melapor ke pihak yang berbeda dong (pengadilan)," ujar dia.

Menurut Sagom, TNI pada dasarnya menaati semua peraturan yang berlaku. "Tetapi saya masih meragukan pernyataan itu. Perlu pembuktian untuk itu, jangan hanya perbuatan satu orang, tapi institusi TNI yang dibawa," tegas dia.

Dalam persidangan hari ini di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Bulyan mengaku diancam seorang anggota TNI berpangkat perwira menengah. "Saya dan keluarga diancam akan dibunuh," kata Bulyan. Menurut Bulyan, intimidasi itu disampaikan secara langsung. Ia mengaku menerima intimidasi itu beberapa hari yang lalu.

Akibat Banjir, Penerbangan Perdana Maskapai Emirates Airbus 380 dengan 592 Penumpang dari Dubai ke Bali Dibatalkan
Xiaomi SU7

Coba-coba Bikin Mobil Listrik, Xiaomi Dibuat Kaget

Permintaan untuk mobil sedan listrik Xiaomi SU7, jauh lebih tinggi dari yang diprediksi oleh perusahaan. Hal ini diungkapkan oleh Chief Executive Officer Xiaomi, Lei Jun.

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024