Prediksi

Indeks Saham Rawan Profit Taking

VIVAnews – Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada perdagangan Jumat, 12 Desember 2008, diperkirakan rawan aksi ambil untung (profit taking). "Biasanya menjelang akhir pekan, terjadi aksi profit taking," kata analis Perum Pegadaian Deni Hamzah kepada VIVAnews.

Putri Marino Berani Mesra dengan Nicholas Saputra, Ini Reaksi Tak Terduga Chicco Jerikho!

Deni memproyeksikan, indeks akhir pekan ini bergerak pada kisaran batas bawah (support) di level 1.300 dan batas atas (resistance) pada posisi 1.350.

Pada transaksi Kamis kemarin, indeks ditutup pada level 1.316,69 atau naik 0,79 poin (0,06 persen) dari perdagangan Rabu, 10 Desember 2008, yang berakhir menguat 49,78 poin (3,93 persen) ke level 1.315,89.

Peran Presiden Salurkan Bansos, Lembaga Kepresidenan Masuk Kajian Revisi UU Pemilu

Di bursa Asia pada perdagangan kemarin, indeks ditutup bervariasi, seperti indeks Hang Seng Hong Kong ditutup menguat 36,16 poin atau 0,23 persen ke 15.613,90, Nikkei 225 Jepang terangkat 60,31 poin (0,70 persen) ke level 8.720,55, dan Straits Times Singapura turun 30,52 poin atau 1,68 persen menjadi 1.791,18.

Pada perdagangan Kamis sore waktu New York atau Jumat dini hari WIB, indeks Dow Jones indeks Dow Jones turun 196,33 poin (2,24 persen) ke 8.565,09. Indeks Nasdaq juga terkoreksi 57,60 poin (3,68 persen) ke 1.507,88, dan S&P500 juga anjlok 25,65 poin atau (2,85 persen) ke 2873.59.

Dukcapil DKI Catat Ratusan Ribu Warga Pemegang KTP Jakarta Tinggal di Bodetabek

Menurut Deni, indeks cenderung terkoreksi pada transaksi akhir pekan ini akibat aksi investor yang mengamankan investasinya. "Sentimen individu saham, terutama isu-isu emiten turut mempengaruhi pergerakan indeks," jelasnya.

Dia menambahkan, secara teknis pergerakan indeks hari ini terlihat dalam kondisi jenuh beli (overbought) yang mengindikasikan potensi terkoreksi. Apalagi, kata Deni, pemberitaan mancanegara khususnya kebijakan pemerintah AS atau kebangkrutan emiten akan berimbas pada bursa regional.

Andrew Sihar, analis PT Reliance Securities Tbk juga berpendapat, IHSG Jumat berpeluang terkena aksi ambil untung pemodal akibat dua hari terakhir indeks sudah menguat cukup signifikan. "Pelemahan kembali nilai tukar rupiah terhadap dolar AS turut memicu indeks tertekan," ujarnya.

Dia mengakui, kebijakan presiden terpilih AS Barack Obama, seperti memberikan dana talangan (bailout) pada industri otomotif negara adidaya itu yang telah di setujui anggota kongres AS sebesar US$14 miliar juga sudah tercermin di pasar modal.

Andrew memperkirakan, indeks akhir pekan ini berada di rentang support 1.270 dan resistance pada level 1.320.

Rekomendasi Saham
Deni merekomendasikan, investor sebaiknya mengakumulasi saham-saham Badan Usah Milik Negara (BUMN) publik sektor perbankan dan infrastruktur yang masih murah dan berfundamental menjanjikan.

Andrew menyarankan, pemodal mengoleksi saham-saham papan atas (blue chips) seperti PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA), dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS). Sebab, ketiga saham itu berfundamental kuat di tengah krisis global.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya