Kerusuhan Yunani Menyebar di Eropa

VIVAnews - Aksi kerusuhan berhari-hari yang mengguncang Yunani mulai menular ke negara-negara lain di Eropa. Dalam beberapa hari terakhir, demonstrasi anarkis para pemuda terjadi di Spanyol, Denmark, Prancis, dan Italia.

Kamis kemarin, di Prancis, para demostran membakar dua mobil di luar gedung konsulat Yunani di kota Bordeaux. Mereka membuat coretan di tembok konsulat, berisi peringatan tentang pemberontakan. 

Di Roma, Rabu lalu, para pemuda Italia bertindak anarkis. Mereka merusak kendaraan polisi, dan membakar tong-tong sampah. Di Denmark, para demostran melempari polisi anti huru-hara dengan botol dan mencorat-coret tembok di pusat kota Copenhagen.

Sedangkan di Spanyol, pemuda yang mengamuk menyerang bank, toko, dan pos polisi di Madrid dan Barcelona pada Rabu malam waktu setempat. Mereka meneriakkan yel-yel, menuduh polisi sebagai pembunuh. Demonstrasi susulan diperkirakan akan kembali berkobar Jumat ini di Italia, Prancis, dan Jerman.

Beberapa kelompok demostran diketahui berkoordinasi melalui internet. Ini menunjukkan pesan berisi ketidakpuasan terhadap pemerintah, dapat menyebar cepat terutama di kalangan anak muda yang akrab dengan teknologi.

Sebuah situs Yunani digunakan untuk saling bertukar informasi satu sama lain. Isi situs itu menimbulkan rasa simpati di hampir 20 negara. Peristiwa kericuhan antara demonstran dan polisi ditayangkan di situs-situs itu.

Di Spanyol, sebuah situs anti-globalisasi, Nodo50.org, menayangkan headline "Pembunuh Negara, Polisi Pelakunya". Situs itu juga menyebut "Kami memiliki solidaritas dengan demostran Yunani."

Salah satu tulisan di laman london.indymedia.org mendukung orang-orang untuk mencontoh kerusuhan di Yunani. Tulisan itu mengatakan "Bakar bank yang telah merampokmu... Saat ini adalah kesempatan bagus untuk mengobarkan revolusi di seluruh Eropa."

Untungnya kerusuhan di beberapa negara-negara besar itu tidak separah kerusuhan di Yunani yang telah berlangsung sejak akhir pekan lalu. Walau demikian, otoritas negara-negara Eropa khawatir kondisi di Yunani akan semakin menyebar di Eropa.

Setelah Eropa jatuh ke dalam resesi, tingkat pengangguran meningkat, terutama di kalangan anak muda. Bahkan sebelum terjadi krisis, pemuda-pemuda Eropa telah mengeluhkan betapa sulit menemukan pekerjaan dengan bayaran lumayan, kendati mereka memegang gelar sarjana.

Para pemuda Eropa mengatakan bahwa semakin Eropa maju, mereka malah merasa semakin ditinggalkan. Sementara itu, kemarin, demonstran di Yunani menyebar selebaran berisi daftar tuntutan mereka, termasuk tuntutan untuk mengubah pemangkasan pengeluaran anggaran publik yang telah menyebabkan semakin banyak pengangguran. (AP)



Viral Video Transformasi Makeup Pengantin Jadi Sorotan Netizen
Anies hadiri acara penetapan Prabowo-Gibran sebagai Presiden-Wakil Presiden Terpilih di KPU.

Anies soal Tawaran Jadi Menteri di Kabinet Prabowo: Belum Ada yang Ngajak

Anies juga merespons soal kemungkinan dirinya bergabung dengan koalisi Prabowo Subianto, termasuk jika ditawari kursi menteri di kabinet Prabowo-Gibran

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024