Transaksi Antarbank Rendah

BI Cermati Tekanan Perbankan

VIVAnews - Bank Indonesia mencermati tekanan di interbank, baik dari sisi likuiditas maupun masalah segmentasi. Bank Indonesia menjadi sarana intermediasi agar pasar uang antarbank (PUAB) menjadi lancar.
 
Menurut Deputi Gubernur Budi Mulya, adanya segmentasi membuat bank yang kelebihan likuiditas tidak mau menyalurkan kepada bank yang kekurangan likuiditas. Bank Indonesia melakukan fasilitas repo, karena otoritas moneter itu memerlukan data.

Dari repo tersebut BI memberikan kepada bank yang memerlukan likuiditas. "Jadi BI mengintermediasikan bank supaya pasar uang antarbank jalan lagi," katanya.
 
Menurut dia, transaksi pasar uang antarbank terkendala adanya perhitungan risiko counterparty risk, yang tidak berdiri sendiri akibat perkembangan ekonomi global. Beberapa ekonomi di negara berkembang juga mengalami tekanan likuiditas, sehingga terjadi segmentasi antarbank.

Pekan lalu, Gubernur Bank Indonesia Boediono mengatakan, BI akan menjadi fasilitator pinjaman interbank antara bank besar dengan bank kecil. BI akan menjadi semacam bandar bagi keduanya.

Selama September - November 2008, rata-rata volume transaksi pasar uang antarbank dalam bentuk rupiah menurun cukup drastis, yaitu Rp 3,9 triliun, dibanding periode Januari - Agustus Rp 6,8 triliun per hari. Nilai ini merosot Rp 2,9 triliun, atau 42 persen.

Dominasi Skuad Timnas U-23 di Piala Asia, Menpora Dito Akan Terus Maksimalkan PPLP dan SKO
VinFast VF e34

Mobil Listrik Vinfast Pakai Sistem Sewa Baterai, Segini Biayanya

VinFast sebagai perusahaan otomotif asal Vietnam, secara resmi meluncurkan kehadirannya di Indonesia dengan membawa angin segar bagi industri otomotif Tanah Air. Hanya da

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024