Wartawan Makassar Protes Kapolda

VIVAnews -  Larangan polisi bagi wartawan untuk meliput di Markas Kepolisia Daerah Sulawesi Selatan, Senin 15 Desember 2008, mendapat kecaman dari sejumlah organisasi wartawan di Makassar .

“Pelarangan peliputan di Markas Polda Sulsel merupakan sikap arogansi dan antidemokrasi dari Kepala Kepolisian Daerah Sisno Adiwinoto,” tegas Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Makassar, Andi Fadli, Senin 15 Desember 2008 malam.

SKYEGASM Senses Experience: Sensasi Kulineran Padukan Rasa, Aroma, Sentuhan dan Pandangan

Menurutnya, pelarangan tersebut tidak memiliki alasan yang jelas. Apalagi, kedatangan belasan wartawan itu tidak bermaksud untuk unjuk rasa maupun demonstrasi. Wartawan, kata Fadli datang dengan baik-baik, untuk mencari informasi dari pihak kepolisian.

“ Ada dua kasus yang kami ingin ketahui. Tentang pengamanan di Sulawesi Barat, serta perkembangan pemeriksaan Upi Asmaradana, kordinator koalisi jurnalis Tolak Kriminalisasi Pers se-Makassar,” Ungkap wartawan Trans TV ini dengan berapi-api.

Kecaman sama dikemukakan Jumadi, pengurus Perhimpunan Jurnalis Indonesia (PJI) Sulsel. Menurutnya, pelarangan tersebut sudah sangat kelewatan dan pertama terjadi di Sulawesi Selatan.

“Kapolda Sisno kami anggap telah melakukan pelanggaran pidana. Bayangkan, pelarangan itu sama saja membatasi masyarakat untuk mendapatkan informasi,” ujar Jumadi depan pintu gerbang Mapolda Sulsel, di Jalan Perintis Kemerdekaan.

Pelarangan itu, kata Jumadi, jelas-jelas bertentangan dengan UU Pers No 40 tahun 1999, dan sangat merugikan dan melanggar hak publik. Sehingga Kapolda Sisno harus bertanggung jawab dan memberikan alasan yang masuk akal, tentang pelarangan itu.

Pelarangan wartawan untuk memasuki Mapolda Sulsel terjadi Senin siang. Belasan polisi menutup gerbang dengan alasan yang tidak jelas. Para penjaga pos bersama seorang perwira di Polda Sulsel itu hanya menyampaikan, bahwa pelarangan itu merupakan perintah atasan.

Situasi sempat menegang, apalagi sejumlah pasukan huru-hara bersenjata lengkap akan merapat ke pintu gerbang untuk melakukan pengamanan.

Laporan: Zeena/Makassar

Bakrie Amanah.

Bakrie Amanah Himpun Dana Rp 6,5 Miliar pada Ramadhan 2024 

Bakrie Amanah berhasil menghimpun dana zakat, infaq, shodaqoh sebesar Rp 6,5 miliar selama bulan Ramadhan 2024.

img_title
VIVA.co.id
9 Mei 2024