Sehari Setelah Turunnya Suku Bunga

Indeks Saham Wall Street Kembali Turun

VIVAnews - Semua indeks harga saham utama di bursa Wall Street, New York, Amerika Serikat (AS) ditutup menurun di akhir perdagangan Rabu sore, 17 Desember 2008 (Kamis pagi WIB). Setelah sehari sebelumnya para investor optimis dengan pemangkasan tingkat suku bunga dan janji bank sentral, Federal Reserve, untuk memulihkan ekonomi, kemarin investor kembali fokus ke masalah ekonomi yang sedang dihadapi.

Indeks saham industri Dow Jones anjlok 99,80 poin (1,12 persen) ke level 8.824,34. Di awal perdagangan, indeks blue chip ini sempat jatuh sekitar 146 poin. IndeksĀ  Standard & Poor 500 turun 8,76 poin (0,96 persen) ke posisi 904,42. Indeks gabungan Nasdaq ditutup turun 10,58 poin (0,67 persen) ke level 1.579,31. Sedangkan indeks saham perusahaan-perusahaan kecil naik 3,74 poin (0,77 persen) ke posisi 486,59.

Menurut Anton Schutz, manajer portfolio Burnham Financial Industries Fund dan Burnham Financial Services Fund, para investor sedang mencoba menyerap apa manfaat dari upaya-upaya Federal Reserve (The Fed).

"Para investor sedang memperdebatkan apakah The Fed telah menembakkan semua pelurunya dan apakah The Fed bisa berbuat lebih banyak lagi?" kata Schutz.

"Jika kita menilik lagi sejarah, tiap kali ada pemangkasan tingkat suku bunga, pasar menjadi sangat antusias," kata Anthony Conroy, direktur pelaksana dan kepala perdagangan untuk BNY ConvergEx Group.

"Kita sedang berada di musim laporan penerimaan dan saya kira ada semacam kesan bahwa The Fed kehabisan amunisi dan tidak lagi mempunyai sarana yang tersisa sehingga orang semakin gelisah," lanjut Conroy.

Kemarin, harga minyak mentah anjlok di bawah US$ 40 per barel, kali pertama sejak musim panas 2004. Padahal OPEC telah merencanakan akan mengurangi pemangkasan produksi sebanyak 2,2 juta barel per hari. Banyak analis yakin bahwa harga minyak tahun depan akan terus turun akibat rendahnya permintaan.

Minyak mentah jenis sweet light untuk pengiriman Januari 2009 jatuh sebanyak 8 persen (US$ 3,54) sehingga berada di posisi US$ 40,06 per barel di New York Mercantile Exchange.

Di pasar valuta, nilai mata uang dolar tenggelam ke angka rendah dalam dua bulan terakhir terhadap euro, dan menempati angka rendah dalam 13 tahun terakhir terhadap yen. Sedangkan harga emas naik.

Di bursa Asia, indeks Nikkei Jepang naik 0,52 persen, dan indeks Hang Seng Hong Kong menguat 2,18 persen. Di bursa Eropa, indeks FTSE 100 Inggris meningkat 0,35 persen. Sedangkan indeks DAX Jerman jatuh 0,46 persen dan indeks CAC-40 Prancis juga turun 0,30 persen. (AP)

Tarisland Superstars: Kemegahan dan Antisipasi di Puncaknya
Ammar Zoni

Sedang Tersandung Kasus Penyalahgunaan Narkoba, Ammar Zoni Ungkap Doa untuk Anak dan Kelurga

Ammar Zoni memahami bahwa bulan Ramadhan adalah saat yang istimewa. Ammar mengaku akan semakin mendekatkan diri kepada Tuhan.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024