VIVAnews - Pemerintah akan menerapkan suku bunga tetap (fixed rate) untuk masyarakat berpenghasilan menengah (MBM) dan rendah (MBR).
"Tujuannya untuk mempertahankan daya beli dan permintaan akan perumahan," kata Deputi Bidang Pembiayaan Kementerian Negar Perumahan Rakyat Tito Murbaintoro selepas seminar Ulang Tahun Dasawarsa Asosiasi pengembang perumahan dan permukiman seluruh Indonesia (Apersi) di Hotel Nikko Jakarta, Kamis, 18 Desember 2008.
Menurut Tito, subsidi sisi permintaan tersebut tertuang dalam Peraturan Menteri Negara Perumahaan Rakyat Nomor 15/PERMEN/2008 yang mengatur agar masyarakat menengah ke bawah tetap dapat mengambil perumahan melalui Kredit Pemilikan Rumah (KPR) bersubsidi.
Dia menambahkan, subsidi suku bunga tetap dipatok dengan selisih bunga masing-masing 2,5 dan 3,5 persen untuk golongan I dan II sedangkan untuk KPR fixed 5 persen. Sehingga, bila suku bunga di pasaran lebih dari itu, pemerintah yang akan membayarkan selisihnya.
Tito mengakui, pada perubahan peraturan menteri No. 15 juga terdapat bantuan uang muka maksimum untuk tiga golongan di atas masing-masing Rp 5 juta, Rp 6 juta, dan Rp 7 juta. "Cukup berat memang, tapi sudah menjadi komitmen pemerintah untuk menjaga agar kebutuhan perumahan terpenuhi," jelasnya
Dia melanjutkan, untuk golongan I, fixed rate diberlakukan pada 9,5 persen selama empat tahun. Bagi golongan II, suku bunga bersubsidi sebesar 8,5 persen selama enam tahun, dan golongan III sebesar 7 persen selama tujuh tahun subsidi.
Tito mengilustrasikan, jika tenornya selama 20 tahun bila konsumen termasuk golongan tiga, lima tahun pertama akan memperoleh subsidi bunga. Sedangkan sisanya, 15 tahun sesuai bunga pasar.
Mitsubishi Fuso Resmikan Diler 3S Baru di Morowali
PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors sebagai distributor resmi kendaraan niaga Mitsubishi Fuso di Indonesia, pada Jumat kemarin meresmikan diler 3S (Sales, Service, Spare P
