Minyak di Bawah US$37, Wall Street Anjlok

VIVAnews - Indeks harga saham di bursa Wall Street, New York, lagi-lagi ditutup menurun di akhir perdagangan Kamis sore, 18 Desember 2008 (Jumat pagi WIB). Penyebabnya, para investor cemas dengan anjloknya harga minyak mentah. Selain itu, mereka juga khawatir karena perkiraan tingkat penerimaan perusahaan terkemuka General Electric (GE), diturunkan ke angka di bawah nol (negatif).

Indeks saham industri Dow Jones merosot 219,35 poin (2,49 persen) ke posisi 8.604,99. Indeks Standard & Poor 500 jatuh 19,14 poin (2,12 persen) ke level 885,28, sedangkan indeks gabungan Nasdaq menurun 26,94 poin (1,71 persen) ke posisi 1.552,37. Indeks saham perusahaan-perusahaan kecil Russell 2000 ditutup turun 7,42 poin (1,52 persen) ke level 479,17.

Harga minyak turun drastis sejak mencapai harga tinggi mendekati US$ 150 per barel Juli lalu. Berdasarkan pantauan di bursa New York Kamis pukul 14.47 waktu setempat (Jumat dini hari), harga minyak mentah untuk pasokan Januari 2009 anjlok US$3,84, atau 9,6 persen, menjadi US$36,22/barel. Itu merupakan rekor terendah sejak 29 Juni 2004.

"Ketakutan yang muncul adalah bila harga minyak benar-benar turun hingga menempati harga US$ 25 atau US$ 30 per barel, maka itu mengindikasikan bahwa kondisi ekonomi sebenarnya lebih lemah dari yang dipersepsikan pasar, dan tentu saja itu bukan berita baik," kata Peter Cardillo, ekonom untuk Avalon Partners.

Di pasar valuta, nilai mata uang dolar AS naik terhadap euro dan poundstreling, tetapi jatuh terhadap yen. Harga emas juga turun.

Di bursa Asia, indeks Nikkei Jepang meningkat 0,64 persen dan indeks Hang Seng Hong Kong naik 0,24 persen. Di bursa Eropa, indeks FTSE 100 Inggris meraih 0,15 persen, dan indeks DAX Jerman ditutup meningkat 1,02 persen. Sedangkan indeks CAC-40 Prancis turun 0,24 persen. (AP)

Intip Peluang Timnas Indonesia U-23 Berlaga di Olimpiade Paris 2024
Pembunuh perempuan open BO di Pulau Pari

Terkuak, Motif Pembunuhan Wanita Open BO di Pulau Pari

Pembunuh wanita 'open BO' berinisial R (35) di Pulau Pari, Kepulauan Seribu, nekat menghabisi nyawa korban karena sakit hati. Hal itu diungkap Kepala Bidang Hubungan Masy

img_title
VIVA.co.id
23 April 2024